ASPIRASIKU – Apa yang tersirat di benak kalian ketika berbicara mengenai seorang penganiaya atau penjahat?
Bisa jadi ada rasa takut atau bahkan benci akan tetapi kali ini kita akan terkejut sebab sang penjahat itu justru akan mengalami nasib yang tragis akibat ulah sebuah komunitas.
Seorang penganiaya tersebut awalnya adalah seorang yang sangat kejam serta tidak memiliki belas kasihan, dia berasal dari sebuah komunitas yang ingin membinasakan setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus.
Sampai disini ada yang sudah bisa paham siapakah tokoh penganiaya tersebut, sekaligus komunitas seperti apa yang dia ikuti? Dilansir dari kanal Youtube DIASPORA TV, pendeta Anwar Tjen membagikan kisah seorang motivator yang hidup pada abad pertama.
Motivator hebat itu dulunya adalah seorang penganiaya orang-orang kristen, sebab memang dia berasal dari sebuah komunitas yang sangat menentang ajaran Tuhan Yesus padahal ajaran tersebut adalah ajaran yang baik.
Sang motivator yang diidolakan oleh Anwar Tjen adalah rasul Paulus, bisa dilihat dalam teks 2 Korintus, 4:7-9 yang menyatakan bahwa harta yang paling berharga adalah teks Alkitab yang berada didalam bejana tanah liat.
Sang motivator tersebut mengakui jika sang pemilik kekuatan sejati adalah Tuhan Yesus sendiri, sehingga meskipun dia didera sampai kehabisan akal disiksa dengan kejam akan tetapi dia tidak pernah hilang harapan.
Paulus awalnya merupakan seorang pemimpin yang ditugaskan oleh kaum Yahudi untuk membinasakan orang-orang kristen, akan tetapi kehidupannya berbalik drastis ketika dia bertemu secara langsung dengan Tuhan Yesus di depan pintu Damsyik.
Dia lalu berbalik menjadi seorang pengikut Tuhan Yesus, meskipun dia tidak termasuk dalam golongan 12 rasul tetapi dia sangat giat untuk menyebarkan Injil Yesus Kristus kepada jemaat-jemaat yang telah dia dirikan.
Baca Juga: Si Tou Timou Tumou Tou, Kisah Sam Ratulangi Sebagai Salah Satu Penggerak Kemerdekaan Indonesia
Lantas jangan kira komunitas asalnya akan membiarkan dia lolos begitu saja, mereka akan selalu mencoba berbagai hal untuk mendera para pengikut Kristus, yang dianggap sebagai aliran sesat dalam keyahudian pada zaman itu.
Akan tetapi dia sama sekali tidak pernah takut dengan ancaman seperti itu, meskipun dia sangat menderita baik secara fisik maupun psikis, namun dia tetap bertahan untuk mengabarkan Injil Yesus Kristus kepada banyak orang.
Kekristenan kita sekarang ini adalah buah tangan Kristus melalui rasul Paulus serta para murid lainnya, bagi Paulus meskipun awalnya dia adalah seorang penganiaya akan tetapi diakhir hidupnya justru dia yang paling teraniaya.