ASPIRASIKU - Dalam industri pangan, kualitas dan keamanan bukanlah pilihan—melainkan keharusan.
Salah satu pendekatan sistematis yang telah diakui secara global untuk menjamin keamanan produk pangan adalah sistem HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points).
Namun, seperti halnya membangun sebuah rumah, kesuksesan sistem HACCP sangat bergantung pada pondasi awalnya.
Maka pertanyaan penting muncul: apa langkah pertama dalam pengembangan rencana HACCP?
Baca Juga: Mau Produk Pangan Aman? Cari Tahu Bagaimana Anda Menentukan Batas Kritis dalam Proses HACCP!
Jawabannya adalah membentuk tim HACCP yang kompeten. Ini adalah langkah awal yang sangat krusial sebelum memulai tahap-tahap teknis lainnya.
Tanpa tim yang solid, semua tahapan berikutnya—mulai dari identifikasi bahaya hingga pemantauan CCP—akan kehilangan arah dan akurasi.
Tim HACCP bertanggung jawab penuh atas perencanaan, penerapan, pemantauan, evaluasi, dan revisi sistem HACCP di suatu fasilitas pangan.
Oleh karena itu, anggotanya harus memiliki pemahaman mendalam tentang produk, proses produksi, standar keamanan pangan, serta prinsip-prinsip HACCP itu sendiri.
Komposisi tim HACCP biasanya bersifat multidisiplin, melibatkan ahli dari berbagai bidang seperti produksi, mutu, sanitasi, mikrobiologi, teknik mesin, hingga staf manajemen.
Tim ini harus memahami seluruh proses, mulai dari bahan baku masuk hingga produk siap didistribusikan ke konsumen. Setiap anggota harus punya peran dan tanggung jawab yang jelas.
Dalam perusahaan besar, tim HACCP dapat mencakup ahli internal maupun konsultan eksternal yang telah tersertifikasi.