ASPIRASIKU – Dilansir dari kanal Youtube GKI Salatiga, Penatua Iryatun Trikorini memberikan renungan pagi, dengan membacakan injil Yohanes, 14:26 selanjutnya diceritakan tentang cerita arloji petani dan seorang anak kecil.
Tema renungan tersebut yaitu ‘Hidup dalam Pimpinan Roh Kudus’ mengingat kemarin kita baru saja merayakan hari turunnya Roh Kudus, sehingga kita masih diajak untuk terus diingatkan mengenai hal tersebut, melalui cerita arloji petani dan seorang anak kecil sebagai ilustrasinya.
Cerita arloji petani dan seorang anak kecil, dimulai ketika sang petani sedang membersikan kandang kuda namun tiba-tiba sadar bahwa arloji pemberian sang istri hilang, dia dengan panik mencari ke seluruh bagian kandang itu.
Hasilnya nihil, petani itu tidak menemukan arlojinya sama sekali, setelah beberapa menit kemudian dia berjalan keluar dan melihat terdapat sekelompok anak-anak yang sedang bermain di sekitar kandang tersebut.
Petani itu kemudian mengatakan kepada mereka, barangsiapa yang dapat menemukan arlojinya yang hilang di dalam kandang kuda miliknya akan diberi imbalan, seperti biasa sifat anak-anak jika diiming-iming imbalan pasti takan berpikir dua kali.
Mereka kemudian berlari untuk segera mencari dan menemukan arloji dari petani tersebut, mereka mencari dengan sangat teliti di setiap sudut kadang itu, setelah mencari cukup lama mereka semua pun keluar.
Wajah mereka yang tampak lusuh pun mengisyaratkan jika, arloji petani itu tidak ditemukan dan itu berarti tidak akan ada imbalan buat mereka, setelah mereka bubar dari peternakan tersebut muncul seorang anak kecil.
Dia mengatakan kepada petani itu bahwa, ijinkan dia mencoba sekali lagi wajah petani tersebut mengisyaratkan ketidak yakinannya kepada anak itu, namun lalu menyetujui permintaan anak itu yang kemudian masuk kembali ke dalam kandang itu.
Setelah anak kecil itu masuk, dia hanya duduk diam tak lakukan apapun sambil membuka telinga lebar-lebar agar dapat mendengar suara detakan jarum jam dari arloji tersebut, alhasil anak itu berhasil menemukan arloji milik petani itu.
Anak itu pun keluar dan memberikan arlojinya kepada petani tersebut, dengan heran petani bertanya pada anak itu bagaimana caranya sehingga anak kecil itu bisa mendapatkannya, padahal dirinya sudah mengobrak abrik kandang kudanya.
Kemudian sekelompok anak-anak yang tadi juga mencari dengan teliti di setiap sudut ruangan tetapi tidak berhasil, anak kecil itu sambil tersenyum berkata, dirinya hanya duduk diam dan mendengarkan bunyi detakan jarum jam dari arloji tersebut.
Jadi sebenarnya dirinya tidak mencarinya, justru bunyi arloji yang menuntunnya untuk dapat menemukannya, sang pemilik arloji itu pun kagum kepada anak kecil yang cerdas itu, dan seperti yang dijanjikan dia pun memberikan imbalan kepada anak tersebut.
Artikel Terkait
Tinggalkan Islam Marcella Simon Kembali Memeluk Agama Kristen, Pakaian Muslimnya Dibagikan ke Netizen
Diam-diam Memutuskan Pindah Keyakinan, Simak 5 Artis yang Pindah Agama Jadi Kristen
5 Artis Ini Pindah Agama dari Islam ke Kristen, Nomor 4 Selebgram Cantik
Kenaikan Yesus Lawan Gravitasi, Orang Kristen dan Karlina Supelli Percaya Kebebasan Tuhan dalam Kosmos
Hari Raya Kenaikan Yesus Kristus ke Sorga, Ini Pesan Pendeta Helen Ruth Manurung di GKI Salatiga
Menyikapi Keragaman, Ini 3 Pesan Pendeta Paulus Dian Prasetya di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Salatiga
Hudatos, Pesan Pendeta Helen Ruth Manurung dalam Perayaan Pentakosta di GKI Salatiga