Renungan Kristen: Sosok Raja Besar Namun Sangat Rendah Hati, Para Pencari Makna Hidup Wajib Belajar Dari Dia

photo author
- Selasa, 27 Juni 2023 | 20:20 WIB
Foto Ilustrasi Sosok Raja Besar Namun Sangat Rendah Hati.  (Pixels/Oana Andrei)
Foto Ilustrasi Sosok Raja Besar Namun Sangat Rendah Hati. (Pixels/Oana Andrei)

 

ASPIRASIKU – Melalui kanal Youtube GKI Salatiga dalam program Sapaan dan Renungan Pagi GKI Salatiga, Benaya Winandi Prasetyo membawakan sebuah renungan mengenai seorang raja besar tetapi memiliki sifat yang rendah hati karena memahami akan makna hidupnya.

Makna hidup bagi seorang raja itu adalah ketika dia dengan penuh kerendahan hati sadar, jika ada Tuhan yang selalu menyertai setiap jalan hidupnya, dengan kelimpahan berkat yang dia sendiri tak akan pernah mampu untuk menghitungnya.

Raja tersebut sadar jika keberadaannya bersama dengan tahta kerajaannya, merupakan hasil dari berkat Tuhan maka dia pun merasa bahwa makna hidupnya ditemukan ketika menyadari setiap perbuatan Tuhan dalam hidupnya.

Baca Juga: Hudatos, Pesan Pendeta Helen Ruth Manurung dalam Perayaan Pentakosta di GKI Salatiga

Melalui teks Alkitab Mazmur 103:2 adalah merupakan sebuah pujian pemazmur atas setiap kebaikan yang sudah Tuhan berikan dalam hidupnya, sang pemazmur sendiri menganggap bahwa sebagai seorang manusia yang sudah diberkati setiap harinya wajib agar selalu mengingat Tuhan.

Pemazmur ingin mengatakan bahwa berkat Tuhan begitu limpahnya, karena Tuhan selalu menyertai kehidupan setiap manusia yang percaya serta berharap hanya kepada Dia, maka sebagai manusia kita mestinya wajib bersyukur.

Pemazmur disini adalah raja Daud sendiri, sosok raja yang besar dalam sejarah kerajaan Israel sekaligus digambarkan sebagai seorang raja yang setia serta taat bahkan sangat rendah hati di hadapan Tuhan.

Melalui teks-teks Alkitab kita akan melihat sosok kepahlawanannya, dalam berperang melawan Goliat misalnya, dimana hal tersebut lalu menjadikan dia sebagai sosok yang mencuri perhatian raja pertama Israel yakni Saul.

Jika kita membaca semua kisah-kisah heroiknya, Alkitab mencatat dengan gamblangnya bahkan ketika dia harus bersembunyi dari kejaran Saul belum lagi dia harus dimusuhi oleh darah dagingnya sendiri yakni Absalom.

Baca Juga: Menyikapi Keragaman, Ini 3 Pesan Pendeta Paulus Dian Prasetya di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Salatiga

Namun selalu ditolong Tuhan, dia sadar bahwa Tuhan selalu menolongnya agar dapat terhindar dari bayang-bayang kematian, maka dalam setiap nyanyiannya dalam kitab Mazmur menampilkan ungkapan syukurnya kepada Tuhan.

Dia memang seorang raja Israel yang besar serta berkuasa tetapi tidak pernah jatuh dalam penyembahan berhala, tentu kita semua adalah orang berdosa bahkan Daud dalam kisah cintanya bersama Batsyeba istri Uria.

Hal tersebut merupakan titik kelemahannya, tetapi dia tidak pernah menyembah allah lain selain Allah Bapa di Sorga, dia memaknai setiap perjalanan hidupnya sebagai sebuah pemberian dari Allah Bapa sendiri.

Maka dia tidak pernah melupakan Tuhan dalam setiap perjalanan hidupnya, sehingga tidak heran jika Tuhan pun setia kepada Daud hambanya itu, dengan cara tetap mengokohkan keturunannya bahkan sampai sekarang pun namanya tetap harum.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Mitra Wibowo

Sumber: Youtube GKI Salatiga

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X