Memiliki Bargaining Power, Hizkia Raja Yehuda Berani Meminta Tuhan Menjauhkan Bayang-Bayang Maut

photo author
- Rabu, 7 Juni 2023 | 20:20 WIB
 Foto Ilustrasi Hizkia Raja Yehuda Berani Meminta Tuhan Menjauhkan Bayang-Bayang Maut.  (Pexels.com)
Foto Ilustrasi Hizkia Raja Yehuda Berani Meminta Tuhan Menjauhkan Bayang-Bayang Maut. (Pexels.com)

 

ASPIRASIKU – Bargaining Power atau kemampuan tawar yang dimiliki oleh Hizkia raja Yehuda (Israel Selatan) yang berkuasa di Yerusalem selama 29 tahun lamanya, dia adalah anak dari Ahas yang dulunya juga berkuasa sebagai raja di Israel Selatan.

Selain Abraham yang memiliki bargaining power ternyata Hizkia raja Yehuda pun memiliki hal tersebut, tetapi bapak leluhurnya Abraham berani lakukan tawar menawar dengan Tuhan karena dia adalah bapak orang beriman.

Sedangkan Hizkia yang adalah raja Yehuda bargaining power apa yang dia miliki untuk melakukan aksi tawar dengan Tuhan, yang kita tahu kebanyakan raja-raja Israel Selatan banyak melakukan hal yang menyimpang.

Paskah pemerintahan Salomo dimana kerajaan Israel pecah menjadi dua yaitu Israel Utara dengan ibukotanya Samaria dan Israel Selatan atau Yehuda ibukotanya Yerusalem, raja-rajanya hidup dalam penyembahan berhala.

Baca Juga: Minggu Trinitas, Ini Pesan Pendeta Yefta Setiawan Krisgunadi kepada Jemaat GKI Salatiga

Mereka melupakan hukum-hukum yang telah diberikan oleh Musa, mereka menyimpang dari warisan leluhur mereka yaitu hanya menyembah satu Allah yang telah menyelamatkan mereka dari penindasan di Mesir.

Lantas jika semua raja terlibat dalam kejahatan mengapa Hizkia berhasil diluputkan Tuhan dari bayang-bayang kematian, bargaining power apa yang dia miliki sehingga dia mampu lakukan tawar menawar dengan Tuhan.

2 Raja-Raja, 20:1-11, menceritakan tentang Hizkia yang jatuh sakit dan diberitahukan oleh nabi Yesaya bin Amos supaya dia segera menyampaikan pesan terakhir kepada keluarganya karena dia akan segera mati dan tidak akan pernah sembuh lagi.

Kemudian Hizkia memalingkan wajahnya ke arah dinding sambil berdoa kepada Tuhan, agar dapat mengingat kebaikan dan kesetiaannya di hadapan Tuhan sambil menangis dengan sangat, ketika nabi Yesaya hendak meninggalkannya.

Kemudian Allah menyuruhnya kembali untuk mengatakan kepada Hizkia bahwa doanya dan tangisannya telah didengar Allah, sehingga dia akan sembuh dan umurnya akan diperpanjang 15 tahun lagi.

Selain itu Allah akan memagari dan melindungi kota Yerusalem dari raja Asyur, sehingga kerajaannya akan diam dengan tentram, melihat doa dan tangisan Hizkia dijawab kita lalu penasaran kira-kira kebaikan seperti apa yang dia miliki di ahadapan Allah.

Rupanya dia adalah raja yang baik karena hidup tidak bercela di hadapan Allah, sebab dia telah menjauhkan bukit-bukit pengorbanan yang selalu menjadi tempat penyembahan berhala bagi orang Yehuda (2 Raj. 18:4).

Baca Juga: Menyikapi Keragaman, Ini 3 Pesan Pendeta Paulus Dian Prasetya di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Salatiga

Sehingga dengan sedikit kebaikan yang telah dia lakukan kemudian dia berani untuk melakukan aksi tawar menawar dengan Allah dan rupanya berhasil, lantas apakah Allah orang Yehuda adalah Allah yang dapat ditukar kehendak-Nya dengan kebaikan kita?

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Mitra Wibowo

Sumber: Cerita Alkitab

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X