KRISIS MINYAK GORENG TAHUN 2022 DAN EFISIENSI PASAR KETIKA MEKANISME HARGA TIDAK BERKERJA

photo author
- Senin, 9 Juni 2025 | 11:09 WIB
Ilustrasi Minyak Goreng (itjen.kemenperin.go.id)
Ilustrasi Minyak Goreng (itjen.kemenperin.go.id)

Pemerintah Indonesia perlu mengambil langkah-langkah strategis guna memperkuat ketahanan pangan dan menjamin ketersediaan minyak goreng agar krisis serupa tidak kembali terjadi di masa depan, salah satu upaya yang dapat dipertimbangkan adalah melakukan diversifikasi sumber minyak nabati melalui pengembangan berbagai komoditas alternatif sebagai solusi jangka panjang (Pratiwi et al., 2023).

Baca Juga: Pencemaran Diakui, Tapi Operasi Tambang Nikel di Pulau Gag Tetap Diizinkan

Pelajaran dari Krisis: Menata Ulang Intervensi demi Efisiensi Pasar

Krisis minyak goreng pada tahun 2022 menunjukkan begitu pentingnya mekanisme harga yang efisien dalam menjaga keseimbangan pasar dan ketersediaan barang pokok.

Intervensi pemerintah berupa penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET), Domestic Market Obligation (DMO), dan subsidi, meskipun bertujuan baik untuk melindungi konsumen, justru mengganggu fungsi pasar sehingga memicu kelangkaan, pasar gelap, dan penimbunan.

Kebijakan harga yang menekan produsen menyebabkan pasokan minyak goreng menurun, sementara permintaan tetap tinggi, sehingga menimbulkan deadweight loss berupa kerugian sosial akibat alokasi sumber daya yang tidak optimal.

Dari sisi kebijakan, intervensi yang dilakukan sebaiknya tidak menghambat sinyal harga yang sangat penting untuk mendorong produsen memenuhi kebutuhan pasar.

Alternatif yang lebih efektif adalah pemberian subsidi langsung kepada kelompok masyarakat rentan dan penguatan pengawasan distribusi agar lebih transparan dan terpercaya.

Selain itu, diversifikasi sumber minyak nabati dan perbaikan tata kelola perlu menjadi prioritas untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional.

Dengan demikian, penanganan krisis minyak goreng tidak hanya memerlukan solusi jangka pendek berupa pengendalian harga dan pasokan, tetapi juga reformasi struktural yang memastikan keberlanjutan pasokan dan stabilitas harga di masa depan demi kesejahteraan seluruh lapisan masyarakat.

Baca Juga: Polemik Harga Singkong di Lampung Kian Menguat, Kemendag Siap Bahas Usulan Pembatasan Impor Singkong dan Tapioka

DAFTAR PUSTAKA

1. Kurniawan, R. (2022). tata kelola perusahaan minyak goreng di Indonesia: studi literatur fenomena kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng di Indonesia.

2. Afrizal, A., Amrizal, A., Dani, R., & Hierdawaty, T. (2022). Fenomena Kelangkaan Supplay Minyak Goreng Di Indonesia Tahun 2022. Jurnal Development, 10(1), 28-33.

3. Pratiwi, D. S., Arkusi, F., & Wardani, K. H. J. (2023). Analisis Faktor–Faktor Yang Menyebabkan Kelangkaan Minyak Goreng Indonesia Tahun 2022. Jurnal Economina, 2(12), 3688-3696.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Yoga Pratama Aspirasiku

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Menggerakkan Roda Literasi Masyarakat

Jumat, 7 November 2025 | 18:37 WIB

DEMONSTRASI: AKUMULASI KEKECEWAAN RAKYAT

Sabtu, 30 Agustus 2025 | 15:02 WIB

MARWAH KAMPUS TUMBANG LEWAT IZIN TAMBANG

Selasa, 28 Januari 2025 | 06:00 WIB

Penyebab Banjir di Bandar Lampung Pure Cuaca Ekstrem?

Senin, 26 Februari 2024 | 13:00 WIB

Pesan Penting untuk Anakku....

Selasa, 16 Januari 2024 | 20:32 WIB

Harap-harap Cemas PON Lampung

Senin, 27 November 2023 | 19:56 WIB
X