Kisah Pentakosta dan Arti Nama Chrissandhy, Pemberian Mendiang Sang Ayah yang Kala itu Berstudi di Yogyakarta

photo author
- Sabtu, 27 Mei 2023 | 11:45 WIB
Fire sebagai simbol dari Turunnya Roh Kudus, yang biasa disebut Pentakosta (Pexels.com)
Fire sebagai simbol dari Turunnya Roh Kudus, yang biasa disebut Pentakosta (Pexels.com)

 

ASPIRASIKU – Kisah Pentakosta adalah sebuah kisah yang akrab bagi umat Kristen, kali ini kita akan membahasnya bersama arti nama Chrissandhy, nama yang diberikan oleh mendiang ayah saya yang kala itu sedang berstudi di Yogyakarta sekitar tahun 1990an.

Seperti yang diketahui bahwa Yogyakarta memang disebut sebagai kota pelajar, makanya mendiang ayah saya memberanikan diri untuk berstudi di sana, lalu apa kaitan kisah Pentakosta yang bersifat sakral dengan sebuah nama Chrissandhy yang terdengar biasa saja.

Apakah kisah Pentakosta sama dengan nama Chrissandhy atau berbeda lalu apa kira-kira yang menjadi alasan mendiang ayah saya yang saat itu sedang sibuk berstudi di Yogyakarta, masih menyempatkan waktu untuk memikirkan sebuah nama untuk putrinya.

Baca Juga: Hasil Malaysia Masters 2023 Delapan Besar, The Babies Melaju ke Semifinal Usai Menang Atas Wakil Tuan Rumah

Pada saat mendiang ayah sedang berstudi, saya sementara dikandung oleh ibu yang saat itu sementara berada di Ambon, nama tersebut memang penuh misteri apakah nama tersebut adalah salah satu tokoh dalam buku yang ayah baca nobody knows.

Bersifat misteri, itulah yang terjadi pada hari turunnya Roh Kudus, ketika semua orang Kristen mula-mula berkumpul di suatu tempat, tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi tiupan angin keras memenuhi seluruh rumah, dimana mereka duduk.

Tampaklah kepada mereka seperti lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran kemudian hinggap pada masing-masing, maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, sehinga mereka mulai berkata-kata dalam bahasa lain (Kis. 2:1-4).

Baca Juga: Bidadari Surgamu 27 Mei 2023: NEKAT! Denis Akhirnya Jujur Kepada Andrew Soal Perasaan Namira Kepadanya

Disaksikan oleh berbagai bangsa di Yerusalem yang sontak terkejut karena para murid adalah orang Galilea dan bagaimana mungkin bisa berbahasa dengan bahasa mereka, orang-orang yang hadir berasal dari Partia, Media, Elam penduduk Mesopotamia, Yudea, Kapadokia, Pontus, Asia.

Selanjutnya Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang dekat Kirene, pendatang dari Roma baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi orang Kreta dan orang Arab, mereka kemudian berkata bahwa para Rasul itu telah berkata-kata dengan bahasa mereka (Kis.2:9-11).

Mereka menceritakan perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah, sehingga mereka semua tercengang-cengang dan termangu-mangu sambil berkata seorang kepada yang lain, apakah arti semua ini, tetapi kemudian ada yang menyindir bahwa mereka sedang mabuk anggur manis.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Hari Ini: LICIK! Ternyata Ini Tujuan Sekar Titipkan Marsha Kepada Mama Rosa, Ingin Ambil

Mendengar hal tersebut, Petrus bersama kesebelas murid itu berdiri lalu berkata, mereka tidak sedang mabuk anggur manis karena waktu baru menunjukan pukul 9 pagi, selanjutnya dia mengatakan bahwa kejadian saat itu sebagai penggenapan kitab Nabi Yoel 2:28-32.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Adi Gunawan

Sumber: Yotube GKI Peterongan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Menggerakkan Roda Literasi Masyarakat

Jumat, 7 November 2025 | 18:37 WIB

DEMONSTRASI: AKUMULASI KEKECEWAAN RAKYAT

Sabtu, 30 Agustus 2025 | 15:02 WIB

MARWAH KAMPUS TUMBANG LEWAT IZIN TAMBANG

Selasa, 28 Januari 2025 | 06:00 WIB

Penyebab Banjir di Bandar Lampung Pure Cuaca Ekstrem?

Senin, 26 Februari 2024 | 13:00 WIB

Pesan Penting untuk Anakku....

Selasa, 16 Januari 2024 | 20:32 WIB

Harap-harap Cemas PON Lampung

Senin, 27 November 2023 | 19:56 WIB
X