Baca Juga: Bahaya Mengintai! Ketahui Bagaimana Penularan Penyakit Meningitis Meningokokus Terjadi
Di sisi lain, pendekatan humanis dan dialogis juga perlu dikedepankan untuk meredam potensi konflik yang muncul dari ketidakpuasan masyarakat.
Peran tokoh agama, tokoh adat, pendidik, dan media massa juga sangat strategis. Mereka bisa menjadi penjaga moral bangsa yang menyuarakan pentingnya persatuan dalam keberagaman.
Membangun narasi persatuan dan anti-radikalisme secara masif di ruang publik adalah upaya penting dalam menangkal infiltrasi ide-ide yang merusak.
Sebagai negara besar dengan lebih dari 17 ribu pulau, 700 bahasa daerah, dan ratusan suku bangsa, Indonesia memang sangat rentan terhadap ancaman perpecahan.
Baca Juga: Kilas Balik Kisah Luna Maya, Ungkap Alasan Bekukan Sel Telur Sejak Sebelum Pacaran dengan Maxime
Namun justru karena keragaman itulah, semangat persatuan harus terus dijaga. Jangan sampai musuh internal mengoyak apa yang telah diperjuangkan oleh para pendiri bangsa.
Kesadaran kolektif untuk menjaga keutuhan NKRI harus menjadi bagian dari identitas setiap warga negara.
Karena sejatinya, mempertahankan NKRI bukan hanya tugas aparat keamanan, melainkan tanggung jawab seluruh rakyat Indonesia.
Keutuhan bangsa ini akan tetap terjaga jika kita semua waspada terhadap ancaman internal dan bersatu dalam semangat Bhinneka Tunggal Ika.***