Baca Juga: Menikah di Bali, Ini Cara Luna Maya dan Maxime Bouttier Atasi Perbedaan Love Language
Isu-isu identitas sering kali dipolitisasi untuk kepentingan sempit kelompok tertentu. Padahal, keberagaman adalah kekuatan bangsa, bukan kelemahan.
Bila masyarakat terjebak dalam narasi permusuhan, keutuhan sosial akan goyah.
Korupsi pun tak kalah berbahaya sebagai ancaman internal. Praktik korupsi menggerogoti kepercayaan masyarakat terhadap negara.
Ketika rakyat kehilangan kepercayaan pada pemerintah dan hukum, maka legitimasi negara ikut terancam.
Korupsi bukan hanya persoalan hukum, melainkan juga persoalan moralitas dan kepemimpinan.
Disinformasi dan hoaks turut menyuburkan perpecahan bangsa. Di tengah era post-truth, masyarakat mudah terbawa arus informasi yang menyesatkan.
Hoaks politik, fitnah antar kelompok, dan propaganda negatif dapat memicu kerusuhan sosial dan memperkeruh stabilitas nasional.
Terlebih bila disinformasi ini dimainkan secara sistematis oleh aktor-aktor dengan agenda tertentu.
Baca Juga: Kisah Perjalanan Cinta Luna Maya dan Maxime Bouttier Hingga Dapat Melangsungkan Pernikahan
Tidak kalah penting adalah ancaman internal dari lemahnya rasa nasionalisme. Generasi muda yang mulai melupakan sejarah perjuangan bangsa, cenderung apatis terhadap isu kebangsaan, dan lebih tertarik pada budaya luar tanpa filter, bisa menjadi titik rawan.
Tanpa rasa cinta tanah air dan semangat persatuan, NKRI akan kehilangan fondasi moralnya.
Pemerintah dan masyarakat harus bergandengan tangan untuk menghadapi berbagai ancaman internal ini.
Edukasi kebangsaan sejak dini, penguatan wawasan kebhinekaan, serta penegakan hukum yang adil dan konsisten adalah langkah-langkah krusial yang harus diambil.
