Baca Juga: Lowongan Kerja Bank Muamalat di April 2025, CEK Kualifikasi dan Posisinya
Begitu pula di dunia kerja, tata krama komunikasi menentukan citra profesionalisme seseorang.
Karyawan yang mampu berkomunikasi secara sopan dengan atasan maupun rekan sejawat akan lebih dihargai dan dipercaya.
Ucapan terima kasih, permintaan maaf, dan penghargaan terhadap ide orang lain menjadi hal yang tidak boleh diabaikan.
Dalam kehidupan keluarga, penerapan tata krama lisan bisa dilakukan dengan cara sederhana seperti mengucapkan salam saat bertemu, mengucapkan "tolong" saat meminta bantuan, atau "maaf" saat melakukan kesalahan. Hal-hal kecil ini justru memiliki dampak besar dalam menjaga keharmonisan keluarga.
Baca Juga: Keluarga Dokter Priguna Minta Maaf, Proses Hukum Dugaan Pemerkosaan Tetap Berlanjut
Tata krama berbicara juga penting saat berinteraksi dengan orang yang baru dikenal.
Bersikap sopan, menjaga nada suara agar tidak terdengar agresif, serta tidak menggunakan bahasa yang kasar atau mengandung sindiran menjadi langkah penting untuk menciptakan kesan pertama yang baik.
Media sosial dan percakapan digital juga menuntut penerapan tata krama komunikasi, meskipun tidak secara langsung menggunakan suara.
Namun, dalam percakapan daring seperti panggilan video atau rapat virtual, menjaga sopan santun, tidak menyela, dan menggunakan bahasa yang santun tetap menjadi keharusan.
Baca Juga: Lowongan Kerja Yamaha di Semarang, INTIP Posisi yang Dibuka
Mengajarkan tata krama berbicara kepada anak-anak sejak dini akan membentuk karakter yang baik dan menghormati orang lain.
Melalui keteladanan dari orang tua dan guru, anak-anak dapat belajar bagaimana cara berkomunikasi yang santun dan penuh etika.
Secara keseluruhan, contoh penerapan tata krama dalam berkomunikasi lisan bukan hanya sebatas aturan, tetapi merupakan cerminan dari nilai-nilai budaya dan moral yang kita anut.