ASPIRASIKU - Komunikasi lisan merupakan bagian penting dalam kehidupan sosial kita. Baik di lingkungan keluarga, sekolah, pertemanan, maupun dunia kerja, cara kita berbicara dapat mencerminkan kepribadian dan sikap kita terhadap orang lain.
Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk memahami dan menerapkan tata krama dalam berkomunikasi lisan agar tercipta suasana yang nyaman, harmonis, dan penuh penghargaan.
Tata krama dalam komunikasi lisan mencakup berbagai aspek, mulai dari pemilihan kata, intonasi suara, bahasa tubuh, hingga waktu dan tempat saat menyampaikan pesan.
Misalnya, dalam sebuah rapat kerja, berbicara dengan suara yang tidak terlalu keras, menyimak pendapat orang lain dengan sopan, dan tidak memotong pembicaraan adalah bagian dari etika berbicara yang menunjukkan penghargaan terhadap sesama.
Baca Juga: 5 Soal Pengetahuan Kuantitatif UTBK-SNBT 2025 Beserta Kunci Jawaban dan Pembahasannya
Salah satu contoh penerapan tata krama dalam berkomunikasi lisan adalah penggunaan sapaan yang sopan dan sesuai situasi.
Ketika berbicara dengan orang yang lebih tua atau memiliki jabatan lebih tinggi, kita sebaiknya menggunakan sapaan seperti "Bapak", "Ibu", atau "Saudara" diikuti dengan nama atau jabatan.
Hal ini menunjukkan rasa hormat sekaligus menjaga formalitas dalam percakapan.
Selain itu, mendengarkan dengan penuh perhatian saat orang lain berbicara juga termasuk bentuk tata krama lisan yang baik.
Baca Juga: 15 Soal PTS PJOK Kelas 12 SMA/MA Semester 2 Kurikulum Merdeka dan Kunci Jawaban
Tidak menyela, tidak mengalihkan pandangan, dan memberikan tanggapan yang relevan menjadi tanda bahwa kita menghargai pembicaraan orang lain.
Ini bukan hanya etika, tetapi juga kunci membangun hubungan sosial yang sehat.
Dalam lingkungan pendidikan, siswa diajarkan untuk bertanya atau menyampaikan pendapat dengan sopan kepada guru.
Ucapan seperti "Permisi, Bu, saya ingin bertanya" atau "Maaf, Pak, saya kurang paham bagian ini" adalah contoh konkret penerapan tata krama dalam komunikasi lisan di sekolah.