Baca Juga: Ini 4 Tempat Wisata Terbaru di Lampung yang Lagi Hits!
Untuk beberapa saat tidak terdengar sepatah kata pun keluar dari mulut lelaki itu. Lalu seorang kawan mencoba mengambil inisiatif untuk sekadar memecahkan suasana hening namun mencekam ini.
Sepintas saya jadi teringat dengan aksi-aksi di film cowboy, dimana dua kelompok Janggo saling berhadapan dengan pistol siaga di pinggang masing-masing dan dipastikan senjata-senjata itu akan berlomba menyalak kalau ada salah satu di antara mereka yang membuat gerakan mencurigakan.
Kawan saya maju mendekati orang itu sambil berucap, “Kenapa, Bang?”. Sejenak menunggu tapi tak ada jawaban dari yang ditanya. Malah lelaki bersepeda itu kembali menyapukan pandangannya ke arah kami.
Baca Juga: 25 Tempat Wisata Candi Terbaik di Indonesia, Cocok untuk Liburan dengan Keluarga
Merasa belum mendapat jawaban, kawan saya tetap menunggu sambil berdiri di dekatnya. Hingga akhirnya terdengar suara agak tercekat yang keluar dari rongga mulut si pengayuh sepeda.
“Nggak apa-apa. Nggak jadi,” jawabnya kikuk, lalu memutar balik arah sepedanya sambil mengayuh lemas.
Menyaksikan ulah orang itu kami kembali saling lempar senyum. Ada-ada saja. Tapi kenapa dia urung memungut uang kebersihan seperti yang kami yakini pasti akan dilakukannya pada pengunjung lain.
Baca Juga: Pamer Chatting dengan Maudy Ayunda, Ini Profil Jerome Polin yang Membuat Warganet Terkejut!
Apa karena dia sudah berhitung jumlah kami kelewat banyak? Ah, jangan suuzon.
Saya menduga orang tersebut malu hati untuk meminta uang kebersihan, karena lokasi pantai tempat kami berdiri dipenuhi serakan sampah plastik.
Belum lagi, dia melihat sebagian dari kami sedang memunguti sampah-sampah plastik atau clean up di bibir pantai.
Jadi bagaimana mungkin lelaki itu meminta uang kebersihan kalau ternyata kebersihan pantai itu tidak terjaga, ditambah lagi justru kawan-kawan saya yang sedang bersih-bersih di sana.
Baca Juga: Catat! Perusahaan yang Bayar Upah Dibawah Upah Minimum Kena Sanksi, Pahami Kriterianya Berikut Ini
Kebetulan kawan-kawan saya ini memang tergabung dalam sebuah komunitas pemuda-pemudi peduli lingkungan bernama #makansampah. Kehadiran mereka ke Pantai Ancolgen memang untuk menggelar aksi pembersihan pantai.