ASPIRASIKU – Setiap tahun moment 17 Agustus 1945 selalu kita peringati sebagai Hari Kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah.
17 Agustus resmi menjadi Hari Kemerdekaan Indonesia ketika Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Moh Hatta memproklamirkan kemerdekaan di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56, Jakarta Pusat.
Namun ternyata masih banyak belum paham tentang moment tersebut. Banyak yang mengira Indonesia saat itu Indonesia memproklamasikan kemerdekaan dari penjajahan Belanda.
Padahal saat itu para pemimpin bangsa sedang memerdekakan diri dari tangan Jepang yang menguasai Indonesia sejak 1942, saat perang Asia Pasifik mulai berkecamuk.
Moment Hari Kemerdekaan Indonesia itu juga tidak terlepas dari kondisi Jepang yang kalah perang setelah dijatuhi dua bom atom yaitu di Hiroshima dan Nagasaki, pada 6 dan 9 Agustus.
Pada 14 Agustus Jepang menyatakan menyerah tanpa syarat kepada sekutu, sehingga momen itu langsung dimanfaatkan untuk memerdekakan diri Nippon.
Tapi apakah endingnya kita langsung menjadi Negara yang Berdikari alias berdiri di atas kaki sendiri? Tidak!
Bangsa penjajah sebelumnya yaitu Belanda yang sudah masuk ke Nusantara sejak tahun 1600an sama sekali tidak merasa bahwa Indonesia sudah merdeka.
Di tahun 1942, Belanda memang terpaksa angkat kaki dari Indonesia setelah dihajar hingga babak belur oleh Jepang, dan secara tak rela harus merelakan ‘koloni indah’ East Indie.
Maka setelah Jepang kalah perang di pada Agustus 1945, Belanda pun kembali datang ke Indonesia dengan kekuatan militer penuh untuk mendirikan kembali negara kolonialnya.
Mereka merasa bahwa Indonesia masih bagian dari Kerajaan Belanda di bawah, sementara proklamasi yang dibacakan Soekarno-Hatta dianggap tidak sah.
Maka Perang Kemerdekaan pun berkecamuk hingga empat tahun kemudian, yaitu dari 1945 hingga 1949 yang diperkirakan telah merenggut ratusan ribu hingga jutaan nyawa.
Dalam masa perang kemerdekaan ini, terjadi beberapa pertempuran yang maha dahsyat, salah satu yang paling terkenal adalah Pertempuran Surayaba pada 10 Oktober 1945, dua bulan setelah Hari Kemerdekaan dikumandangkan.
Di masa itu juga berkali-kali Belanda melanggar perjanjian internasional, termasuk menggencarkan Agresi Militer I dan II.
Sejumlah wilayah nusantara juga terpaksa harus hilang dan terbagi menjadi milik Belanda.
Artikel Terkait
Wartawan Diganti Robot : Refleksi Hari Pers Nasional 2022
Razia Kondom Itu Upaya Paling Serius Pemerintah Mencegah Jomblo Berbuat Zinah, Emangnya Lucu?
Kisah Cintaku: Masuk Comberan di Acara Ulang Tahun Gebetan
Walau Pernikahan Impian Tidak Semewah Moment di Sinetron Ikatan Cinta, Berkah Semoga Menyertai
Wartawan Kok Percaya Bacot Doang?
Pesan Penting : Jangan Membeli Rumah Sebelum Kamu Yakin Akan Tinggal di Daerah Itu
Relate dengan Kehidupan Nyata, Perilaku Teman Seperti Minwoo Business Proposal Memang Harus Diwaspadai
Jangan Bandingkan Hidupmu dengan Kesuksesan Orang Lain, Fokus Upgrade Dirimu Menjadi Lebih Baik!
Ramadhan, Kota dan Manusia Gerobak Bersemak di Jalan Raya
Pertanyaan Sulit : Kapan Nikah?