ASPIRASIKU - "Kapan nya si Rosda itu nikah? Udah umur berapa belum nikah juga. Tetangga disini pada nanyain.
Bikin malu aja!" Gitu kira-kira perkataan seorang saudara di kampung yang disampaikan oleh mamakku padaku.
Mamakku menyampaikannya dengan nada yang seperti setuju dengan perkataan itu. Setuju bahwa umur segitu belum menikah adalah memalukan. Ayo dong segera nikah!
Aku merasa down dan tertekan dengan perkataan itu. Waktu itu umurku sekitar 32 tahun. Sebenarnya tanpa mereka desak-desak pun aku juga ingin segera menikah.
Siapa juga yang tak ingin menikah dan hidup bahagia selamanya macam di film-film itu. Aku juga udah cukup terganggu dengan pertanyaan kapan nikah hampir dari semua orang yang kutemui.
Tapi walau begitu, aku tak bisa terima perkataan yang bilang bahwa aku malu-maluin keluarga hanya karena belum nikah. Dalam benakku, apa yang memalukan dari kondisi belum nikah?
Aku berusaha mengisi waktu lajang dengan melakukan hal yang baik dan produktif dan menghindari hal-hal yang secara moral umum kurang terpuji. Kenapa harus malu?
Karena desakan-desakan itu aku makin gencar melakukan usaha untuk bisa dapat jodoh. Selain minta dikenalin teman dan saudara, aku juga daftar di salah satu situs online dating khusus Kristen.
Aku kenalan dan melakukan penjajakan dengan beberapa orang, tapi tak menemukan adanya kecocokan. Aku juga mengalami beberapa penolakan dari orang yang aku suka di antara mereka.
Suatu proses yang cukup menyakitkan hati tapi aku tak ingin menyerah.
Waktu itu aku sempat juga dilanda kegalauan saat seorang teman mengenalkanku pada seorang pria.
Pria ini umurnya sekitar 35 tahun dan sedang cari istri. Menurutku dia orangnya baik dan sopan. Dia tertarik padaku dan berniat mengajakku menikah.
Walau dari awal kenal aku tak ada rasa tertarik, tapi mengingat pria ini tampak baik dan mau ngajak nikah, aku mencoba untuk lebih mengenalnya. Mungkin seiring waktu dan makin kenal aku bisa jatuh cinta.
Namun setelah beberapa kali jalan dengannya ternyata aku tetap merasa tak tertarik. Dia bukan pria yang sesuai dengan kriteria yang aku cari.
Kami gak nyambung ngobrolnya, nilai-nilainya dan banyak hal lain. Aku tak menemukan alasan apapun untuk masih dekat dengannya selain karena aku ingin nikah dan berganti status.
Tapi aku pikir itu bukan motivasi yang benar untuk menikah. Hanya untuk status? Terus habis itu apa? Aku tak tau mau ngapain dengan pria itu selanjutnya.