ASPIRASIKU – Awal Januari lalu Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Lampung masa bakti 2021 – 2026 resmi dilantik.
Saya termasuk salah satu pengurus PWI Lampung yang dilantik dan masuk di Bidang SJI (Sekolah Jurnalisme Indonesia).
Pada acara pelantikan itu, ada hal menarik yang disampaikan Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi.
Ia berpesan wartawan jangan sampai digantikan oleh kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Maka setiap insan pers harus terus mengasah kemampuannya.
Jurnalis digantikan oleh kecerdasan buatan atau robot bukan isapan jempol semata, karena memang sudah terjadi.
Seperti yang dilakukan Media Microsoft Network atau MSN pada tahun 2020 lalu. Saat itu ada puluhan jurnalis MSN dipecat dan digantikan oleh robot.
Media di Indonesia juga tak luput untuk memanfaatkan teknologi tersebut. Seperti yang telah dilakukan Lokatadata.id.
Maka robot inilah yang memproduksi berita. Mulai dari pengumpulan data, penulisan narasi, menganalisa hingga menangkap isu-isu penting dari luar negeri.
Jika perusahaan media melihat kinerja para robot ini ternyata lebih baik dari manusia, tentu akan terjadi ‘pergantian pemain’ dalam skala besar.
Artinya awak media yang selama ini kerjanya masih di bawah standar, harus segera berbenah. Kalau tidak, siap-siap diambil alih posisinya.
Berdasarkan pengalaman sebagai redaktur, memang masih banyak wartawan yang sudah bertahun-tahun menekuni profesi ini, tapi menulis berita saja belum lulus.
Sering juga saya membaca berita di berbagai media online di Lampung yang penempatan tanda titik, koma, kalimat langsung dan tidak langsung yang juga tidak beraturan.
Hal ini tentu berdampak pada rendahnya tingkat kepercayaan masyarakat akan informasi yang disajikan media tersebut. Jangankan untuk dipercaya, ngerti isi tulisannya saja belum tentu.
Sayangnya untuk beberapa kasus, kejadian seperti ini justru karena adanya pembiaran dari perusahaan media yang tidak melakukan pelatihan dan pembinaan SDM secara berkala.
Mungkin ada pula media yang pasrah dan berhitung “Nggak apa-apa wartawannya nggak bisa nulis, yang penting iklan dari dia lancar.” Upss…!
Hari Pers Nasional 2022