Semangat itu membawanya menembus berbagai ajang perlombaan, dari tingkat nasional hingga internasional.
Ia juga aktif menjadi mahasiswa berprestasi UMP. Mulai semester tiga, Umni berhasil mendapatkan beasiswa berkat raihan akademiknya yang cemerlang.
Dukungan orang tua menjadi energi utama. Meski hidup pas-pasan, mereka selalu berkata, “Kalau prestasi tidak cukup untuk membiayai kuliahmu, kami akan cari jalan.”
Kalimat itu menjadi pelita dalam perjuangannya.
Ketika pandemi COVID-19 melanda, ekonomi keluarga Umni benar-benar terpukul.
Ayahnya harus tinggal lebih lama di Riau untuk berdagang, sering kali harus menerima uang dari pembeli lewat jendela rumah dalam kondisi hujan dan kabut asap pekat.
Beberapa kali terjatuh karena jalanan rusak, ayahnya tetap bertahan demi anak-anak.
Mendengar kisah itu, Umni semakin bertekad untuk membuktikan bahwa perjuangan orang tuanya tidak sia-sia.
Situasi yang semakin sulit hampir membuat Umni berhenti kuliah. Namun Allah menjawab lewat program beasiswa khusus COVID-19 dari UMP.
Tidak hanya itu, ia juga mendapat kesempatan magang sebagai staf administrasi di Fakultas Agama Islam.
Honor dari pekerjaan itu cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari di kos. Pada tahun 2021, ia meraih predikat mahasiswa berprestasi dan berhasil lolos pendanaan untuk kegiatan KKN Muhammadiyah Aisyah di Nusa Tenggara Barat.
Menjelang kelulusan, ia sempat ditawari pekerjaan sebagai guru. Namun, karena ingin fokus menyelesaikan skripsi, tawaran itu ditolak.