ASPIRASIKU - Farhan Rizqi, mahasiswa jurusan Sains dan Teknologi Farmasi di Sekolah Farmasi ITB, atau yang lebih akrab disapa Farqi, merasakan pengalaman yang luar biasa dalam mengikuti program Indonesian International Student Mobility Award (IISMA).
Program ini memberinya kesempatan untuk mengeksplorasi pendidikan dan budaya di luar negeri, tepatnya di University of Waikato, Hamilton, New Zealand.
Alasan Farqi memilih New Zealand untuk program ini cukup personal.
Pada 2016, ia pernah mengikuti kegiatan pramuka internasional Jamboree New Zealand, yang membuatnya terkesan dengan negara tersebut.
Baca Juga: Didu Kembali Ngebut di Bandung! 'Gober Parijs Van Java' Siap Tayang Perdana di RCTI Sore Hari Ini
Selain itu, Farqi juga melihat kualitas kehidupan di New Zealand yang tinggi serta sikap terbuka negara tersebut terhadap budaya luar, menjadi pertimbangan yang mendorongnya memilih destinasi ini.
Di University of Waikato, Farqi mengambil beberapa mata kuliah yang sangat menarik, seperti Understanding Visual Culture, yang mengajarkan cara membaca budaya visual, serta Fundamentals of Successful Marketing dan Promoting Mental and Physical Health.
Selain itu, ia juga mendalami mata kuliah mengenai karakter dan kemampuan antarbudaya dalam organisasi.
Bagi Farqi, pengalaman ini sangat memperkaya wawasan, tidak hanya dari sisi akademik tetapi juga secara pribadi.
Namun, perjalanan Farqi di negara orang tidaklah mudah. Ia mengungkapkan bahwa proses adaptasinya memakan waktu lebih dari dua pekan.
"Banyak hal yang terasa asing, seperti harga barang yang lebih mahal, cara naik transportasi umum, pelaksanaan kelas, dan kesunyian di malam harinya. Semua itu membuat saya merasa terasing, tetapi saya beruntung bisa bertemu teman-teman satu asrama yang sangat membantu, serta mendapatkan dukungan dari Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Hamilton yang terasa seperti keluarga," ungkapnya.
Baca Juga: Serius Pangan Nusantara, UMKM Kopi Asal Solo yang Makin Bersinar di Kancah Nasional Bersama BRI
Program IISMA juga memberinya kesempatan untuk berinteraksi dengan mahasiswa dari berbagai negara seperti Vietnam, Jerman, India, dan Sri Lanka.