ASPIRASIKU - Di tengah rutinitas perkuliahan dan tugas-tugas kampus yang tak pernah habis, Scholastica Nakaisha memilih untuk keluar dari zona nyamannya.
Mahasiswa Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Airlangga (UNAIR) ini berhasil menorehkan prestasi membanggakan: lolos dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional di Australia.
Tak main-main, Scholastica ditempatkan langsung di bawah naungan Faculty of Public Health dari universitas mitra.
Meskipun berasal dari jurusan yang tak berkaitan langsung dengan dunia kesehatan, ia justru merasa tertantang dan tertarik untuk menjelajah lebih jauh.
Baca Juga: 90 Persen Siswa Nakal Terlibat Kriminal, Gubernur Jawa Barat Usulkan Barak Militer Jadi Solusi!
“Alih-alih menjadi tantangan, kami melihat ini sebagai kesempatan mendapatkan insight baru,” ungkapnya.
Selama program berlangsung, Scholastica dan rekan-rekannya mengikuti berbagai kegiatan yang berfokus pada isu kesehatan masyarakat.
Mereka diperkenalkan pada dasar-dasar fisioterapi, komunikasi kesehatan, serta dukungan psikososial bagi komunitas Aboriginal — pengalaman yang jauh dari kurikulum Sistem Informasi, namun justru memperluas cakrawala berpikirnya.
Namun, bukan hanya itu. Ia juga berkesempatan masuk ke kelas Introduction to Research bersama mahasiswa lokal, mengunjungi pusat layanan kesehatan, hingga memahami bagaimana pemerintah Australia memberikan perhatian besar terhadap kesehatan mental masyarakatnya.
Baca Juga: Ternyata KIP Kuliah 2025 Bisa Digunakan Pada Jalur Mandiri, Begini Cara Daftarnya
“Kami melihat langsung sistem manajemen kota yang ramah terhadap isu kesehatan mental. Itu membuka mata saya,” ujarnya.
Budaya baru, cuaca ekstrem, hingga dinamika kelas yang lebih aktif menjadi tantangan tersendiri. Tapi bagi Scholastica, kunci dari semuanya adalah kemampuan beradaptasi.
“Melalui KKN ini, aku sadar bahwa kemampuan beradaptasi itu kunci utama. Situasi bisa berubah cepat, dan kita harus sigap menghadapinya.”
Lebih dari sekadar menambah catatan di CV, pengalaman KKN ini menjadi titik balik dalam perjalanan akademik dan personalnya.