Di perusahaan kecil, satu orang mungkin memegang beberapa peran sekaligus, namun tetap penting untuk menjaga kompetensi dan objektivitas dalam pengambilan keputusan.
Baca Juga: Ulang Tahun ke-64, Jokowi Dapat Bunga Anggrek dari Presiden Prabowo
Setelah tim dibentuk, hal penting berikutnya adalah memberikan pelatihan dasar HACCP bagi seluruh anggotanya.
Mereka harus benar-benar memahami tujuh prinsip HACCP serta lima langkah awal yang harus dilakukan sebelum penerapan prinsip-prinsip tersebut.
Tanpa pemahaman ini, tim tidak akan mampu menyusun rencana HACCP yang efektif.
Selain pelatihan, tim HACCP juga harus dilengkapi dengan akses terhadap data dan dokumen penting, seperti diagram alir proses, spesifikasi bahan baku, laporan uji laboratorium, serta regulasi yang berlaku.
Baca Juga: KPK Minta Keterangan Ustaz Khalid Basalamah Terkait Dugaan Korupsi Kuota Haji Kemenag
Informasi ini sangat penting untuk tahap-tahap selanjutnya, seperti analisis bahaya dan penentuan titik kendali kritis.
Langkah awal ini juga mencerminkan pentingnya komitmen manajemen puncak dalam pengembangan sistem HACCP.
Manajemen harus menyediakan sumber daya, waktu, dan dukungan penuh agar tim HACCP dapat bekerja secara optimal.
Tanpa dukungan struktural ini, upaya tim akan sulit untuk dijalankan dengan konsisten.
Baca Juga: Pemerataan Wisata Bali, Kemenpar Genjot Paket 3B dan Akses Banyuwangi–Lovina
Tim HACCP juga perlu mengembangkan budaya kerja yang kolaboratif dan terbuka terhadap masukan.
Karena pengembangan rencana HACCP bukanlah pekerjaan satu arah, melainkan proses yang memerlukan diskusi, evaluasi, dan penyesuaian secara terus-menerus.
Komunikasi yang baik antar anggota tim menjadi fondasi penting dalam seluruh perjalanan sistem HACCP.
