Jakarta, ASPIRASIKU — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengeluarkan peringatan dini terkait potensi banjir pesisir atau banjir rob yang diperkirakan akan berlangsung selama sembilan hari, mulai 21 hingga 29 Juni 2025.
Dalam unggahan di akun Instagram resminya, @bpbddkijakarta, BPBD mengimbau warga untuk mewaspadai ancaman banjir yang disebabkan oleh fenomena pasang maksimum air laut, yang kali ini bertepatan dengan fase Perigee (posisi bulan terdekat dengan bumi) dan Bulan Baru.
“Kombinasi tersebut dapat meningkatkan risiko naiknya permukaan laut, khususnya di wilayah pesisir utara Jakarta,” jelas BPBD, dikutip Senin, 23 Juni 2025.
Baca Juga: Retret Kepala Daerah di IPDN Jatinangor: 10 Peserta Dapat Penanda Kesehatan Khusus, Apa Itu?
Sejumlah wilayah disebut berisiko terdampak, antara lain: Kamal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit, Ancol, Kamal, Marunda, Cilincing, Kalibaru, Muara Angke, Tanjung Priok, hingga wilayah Kepulauan Seribu.
Kawasan Ancol di Jakarta Utara menjadi salah satu area yang perlu mendapat perhatian khusus.
Menurut keterangan BPBD, puncak pasang maksimum diperkirakan terjadi pada pukul 18.00 hingga 01.00 WIB selama periode tersebut.
Baca Juga: Apa yang Mungkin Terjadi Apabalia Tidak Ada Panduan untuk Berprilaku Bagi Profesi Tertentu?
Sebagai langkah antisipasi, BPBD mengimbau masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir untuk selalu waspada, menjaga keselamatan diri dan keluarga, serta mengamankan barang-barang penting dari potensi genangan air laut.
Masyarakat juga diingatkan untuk tidak ragu menghubungi pihak berwenang bila terjadi kondisi darurat.
“Segera hubungi Call Center Jakarta Siaga 112 jika membutuhkan bantuan,” pungkas BPBD.
Baca Juga: Peterpan Siap Reuni? Akun Misterius @peterpanband.id Bikin Geger Penggemar Musik Tanah Air
Banjir rob merupakan ancaman musiman yang kerap melanda Jakarta, terutama saat terjadi fenomena astronomi tertentu.
Dengan adanya peringatan ini, warga diharapkan dapat menyesuaikan aktivitas dan meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana.***
