Buleleng, ASPIRASIKU — Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terus mendorong pemerataan destinasi wisata di Bali agar tidak terpusat hanya di wilayah selatan.
Melalui program Paket 3B (Banyuwangi, Bali Barat, dan Bali Utara), pemerintah menargetkan penyebaran arus wisatawan ke kawasan lain yang belum tergarap maksimal.
Salah satu langkah konkret dilakukan melalui Forum Penguatan Amenitas dan Aksesibilitas yang digelar di Wantilan Pantai Lovina, Buleleng, Bali, Minggu (22/6).
Baca Juga: Iran Gempur Tel Aviv, Muncul Pesawat Misterius dari China di Tengah Eskalasi Konflik
Forum ini menjadi wadah kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan pelaku industri pariwisata.
“Paket 3B ini sudah diluncurkan Pak Sandiaga Uno dan kami mendorong online travel agent (OTA) untuk aktif mempromosikannya,” ujar Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa, dalam forum tersebut.
Menurutnya, jika semakin banyak pelaku industri menjual Paket 3B, maka efek pengganda terhadap ekonomi daerah akan semakin besar.
Ia menekankan bahwa Bali Barat dan Bali Utara tak boleh lagi hanya jadi “jalur lintasan” menuju Bali Selatan, tapi harus naik kelas menjadi destinasi utama.
“Kami ingin mengubah paradigma. Bali Barat dan Utara harus menjadi tujuan, bukan sekadar persinggahan,” tegasnya.
Dorong Bandara dan Jalur Laut untuk Akses Wisatawan
Salah satu strategi penguatan aksesibilitas yang diusung Kemenpar adalah memanfaatkan Bandara Blimbingsari di Banyuwangi sebagai pintu masuk wisatawan mancanegara.
Baca Juga: Kim Jong Un Murka, Kecam Serangan Amerika Serikat ke Iran, Ancam AS dan Israel Begini...
Terutama, wisatawan asal Tiongkok yang umumnya menggunakan penerbangan charter.