Mengenal Cacing Ascaris Lumbricoides, Jenis Cacing yang Menginfeksi Bocah di Jember

photo author
- Sabtu, 19 April 2025 | 00:08 WIB
Mengenal Cacing Ascaris lumbricoides, Jenis Cacing yang Menginfeksi Bocah di Jember (Tangkap layar researchgate.net)
Mengenal Cacing Ascaris lumbricoides, Jenis Cacing yang Menginfeksi Bocah di Jember (Tangkap layar researchgate.net)

Pencegahan sangat penting karena telur Ascaris bisa bertahan di lingkungan selama berbulan-bulan.

Langkah pencegahan infeksi Ascaris lumbricoides meliputi mencuci tangan dengan sabun, memasak makanan hingga matang, menggunakan air bersih, serta tidak membuang kotoran manusia sembarangan.

Di wilayah endemik, program pemberantasan cacingan secara massal di sekolah-sekolah atau komunitas juga dilakukan secara berkala.

Meskipun askariasis bukan penyakit mematikan dalam banyak kasus, namun jika tidak ditangani, infeksi berat bisa menyebabkan komplikasi serius seperti obstruksi usus, perforasi usus, atau gangguan hati dan pankreas akibat migrasi cacing ke organ lain.

Baca Juga: Auto Cuan! Cara Nabung Emas di BRImo Mulai Rp10 Ribu, Nggak Perlu Antre ke Pegadaian

Oleh karena itu, edukasi tentang pentingnya sanitasi dan kebersihan lingkungan sangat penting dalam upaya pencegahan.

Menariknya, Ascaris lumbricoides memiliki siklus hidup yang unik dan kemampuan bertahan yang luar biasa.

Dalam dunia medis, cacing ini juga sering dijadikan objek studi untuk memahami interaksi antara parasit dan sistem imun manusia.

Penelitian tentang Ascaris membantu ilmuwan memahami bagaimana parasit bisa memanipulasi respons imun tubuh dan bertahan hidup di lingkungan yang seharusnya memusuhi mereka.

Baca Juga: Erick Thohir Luncurkan Garuda Academy Sekolah Manajemen Sepak Bola Kelas Dunia, Benarkah Harga Merakyat?

Secara global, askariasis masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang besar.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa lebih dari 800 juta orang di dunia terinfeksi cacing jenis ini.

Infeksi ini paling sering ditemukan di daerah tropis dan subtropis, terutama di kawasan Asia, Afrika, dan Amerika Latin.

Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya sanitasi dan program pencegahan berbasis komunitas, jumlah kasus askariasis mulai menurun di beberapa wilayah.

Namun tantangan terbesar masih terletak pada pengelolaan limbah, kebiasaan buang air besar sembarangan, dan akses terhadap fasilitas kesehatan di daerah terpencil.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Kuncoro

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X