ASPIRASIKU - Persaingan panas terjadi di jalur diplomasi dagang, Amerika Serikat tengah dikepung mitra-mitra dagangnya
Semua berebut dengan satu tujuan menekan tarif resiprokal Presiden Donald Trump yang mencekik, termasuk 32 persen untuk Indonesia
Di antara negara-negara itu, Indonesia muncul dengan strategi bisa dikatakan jitu. Misi besar dibawa langsung oleh Menko Perekonomian RI, Airlangga Hartarto.
Hal tersebut bukan hanya soal ekspor, tapi juga tawaran mineral kritis dan keran impor produk AS yang siap dibuka lebar!
“Indonesia juga dorong pentingnya perkuatan kerja sama di sektor pengembangan SDM,” tegas Airlangga dalam konferensi pers virtual, Jumat, 18 April 2025.
“Antara lain untuk sektor pendidikan, science, engineering, matematika dan ekonomi digital.”
Langkah ini sebagai respons atas tarif 32 persen yang dikenakan Trump terhadap produk dari Indonesia.
Airlangga tak tinggal diam. Indonesia datang bukan hanya mengeluh, tapi dengan tawaran strategis yang bisa membuat AS tergiur.
“Kami juga angkat isu financial services yang cenderung menguntungkan Amerika Serikat,” beber Airlangga, menyiratkan bahwa Indonesia siap memberi peluang lebih untuk sektor keuangan AS.
Baca Juga: Tablo Jalan Salib, Drama Iman yang Menghidupkan Kisah Sengsara Yesus Kristus
Dalam skema kerja sama business to business (B to B), Airlangga menyebut investasi lintas negara akan didorong habis-habisan.
Tak hanya itu, regulasi impor ke Indonesia juga akan dipermudah, termasuk untuk produk hortikultura asal AS.
Namun, di balik semua tawaran itu, Indonesia punya satu permintaan inti—yang bisa jadi penentu masa depan ekspor nasional.