Baca Juga: 7 Tanda Pikun Dini yang Perlu Anda Waspadai
Proses ini biasanya melibatkan pemindaian QR code melalui aplikasi autentikator atau pengiriman kode OTP ke email terdaftar.
Hanya setelah melewati verifikasi inilah pengguna dapat mengakses dashboard utama.
Salah satu kelebihan dari sistem ini adalah fleksibilitasnya. ASN dapat memilih metode verifikasi tambahan yang paling sesuai dengan kebiasaannya, selama tetap mengikuti standar keamanan yang ditetapkan.
Hal ini memberikan kenyamanan tanpa mengorbankan perlindungan terhadap data pengguna.
MFA ASN Digital juga mencerminkan keseriusan BKN dalam menerapkan prinsip zero trust, yaitu tidak mempercayai siapa pun secara otomatis, bahkan jika mereka sudah terdaftar dalam sistem.
Setiap kali ada upaya login dari perangkat atau lokasi yang tidak dikenal, sistem akan meminta verifikasi ulang untuk memastikan keamanan.
Di sisi lain, penggunaan MFA juga mendorong literasi digital di kalangan ASN.
Banyak ASN yang sebelumnya kurang familiar dengan sistem keamanan digital kini terdorong untuk belajar dan memahami pentingnya perlindungan data pribadi di era digital.
Baca Juga: Polda Jabar Ungkap Motif Fantasi Seksual Menyimpang Dokter PPDS di RSHS Bandung
Ini selaras dengan semangat transformasi digital yang sedang digaungkan oleh pemerintah.
Penerapan MFA ini juga mendapat dukungan dari berbagai instansi pemerintah yang telah mengintegrasikan sistemnya dengan ASN Digital.
Dengan sistem keamanan yang kuat, proses integrasi dan pertukaran data antar instansi menjadi lebih aman dan terpercaya.
Namun demikian, tantangan masih ada. Beberapa ASN, terutama di wilayah dengan keterbatasan akses internet atau perangkat teknologi, mungkin akan mengalami kesulitan saat mengaktifkan atau menggunakan MFA.