ASPIRASIKU - Dalam era digital yang terus berkembang, keamanan data menjadi prioritas utama, termasuk dalam sistem kepegawaian pemerintah.
Badan Kepegawaian Negara (BKN) melalui platform ASN Digital memperkenalkan fitur keamanan terbaru bernama MFA ASN Digital, atau Multi-Factor Authentication ASN Digital.
Fitur ini menjadi garda terdepan dalam melindungi informasi pribadi dan profesional Aparatur Sipil Negara (ASN) dari ancaman siber yang semakin kompleks.
MFA atau autentikasi multi-faktor adalah sistem keamanan yang mengharuskan pengguna untuk melewati lebih dari satu lapisan verifikasi sebelum bisa mengakses akun mereka.
Baca Juga: Transformasi Digital ASN, Mengenal Portal asndigital.bkn.go.id dan Fitur-Fiturnya
Dalam konteks ASN Digital, setelah memasukkan username dan password, pengguna juga harus memverifikasi identitas melalui metode lain, seperti kode OTP yang dikirim ke email, SMS, atau melalui aplikasi autentikator seperti Google Authenticator atau Microsoft Authenticator.
Implementasi MFA pada sistem asndigital.bkn.go.id merupakan langkah penting dalam menjaga integritas dan kerahasiaan data ASN.
Selama ini, sistem keamanan berbasis password saja rentan terhadap pencurian data melalui teknik phising, brute force, dan serangan social engineering.
Dengan menambahkan lapisan keamanan ekstra, risiko kebocoran data dapat diminimalkan secara signifikan.
Sistem MFA ini bukan hanya melindungi informasi sensitif seperti data kepegawaian, riwayat jabatan, hingga SK ASN, tapi juga menjaga keamanan layanan kepegawaian daring seperti e-Kinerja, e-Learning, dan pelaporan data mandiri.
Semua data tersebut merupakan aset penting yang perlu dijaga, tidak hanya untuk ASN sebagai individu, tapi juga untuk kepentingan organisasi dan negara.
Penggunaan MFA ASN Digital tergolong mudah dan adaptif. Setelah pengguna mendaftar dan membuat akun di platform ASN Digital, mereka akan diarahkan untuk mengaktifkan autentikasi ganda.