Faizal Hussein Bikin Geger Lewat Peran Kontroversial di Serial Bidaah! Imam Mahdi Palsu, Sekte Sesat, dan Viral yang Disengaja

photo author
- Sabtu, 12 April 2025 | 06:00 WIB
Serial Bidaah dari Malaysia yang Viral Sampai Indonesia. ((instagram.com/viamalaysia))
Serial Bidaah dari Malaysia yang Viral Sampai Indonesia. ((instagram.com/viamalaysia))

ASPIRASIKU – Aktor senior Malaysia, Faizal Hussein, kembali menjadi sorotan publik usai membintangi serial religi Bidaah produksi Viu yang mulai tayang sejak 6 Maret 2025.

Dalam serial ini, aktor berusia 57 tahun itu memerankan Walid Muhammad Mahdi Ilman, seorang pemimpin sekte sesat yang mengaku sebagai Imam Mahdi—juru selamat umat Islam menjelang kiamat.

Peran tersebut langsung menyulut perbincangan hangat di jagat maya.

Banyak penonton di Malaysia menilai jalan cerita serta adegan-adegan dalam Bidaah cukup berani dan tak lazim untuk tayangan religi.

Baca Juga: Jangan Asal Bicara! Ini Contoh Penerapan Tata Krama dalam Berkomunikasi Lisan

Namun, Faizal Hussein tampak tenang menghadapi gelombang reaksi publik.

Dalam wawancaranya dengan Harian Metro pada Jumat, 11 April 2025, ia menyatakan tidak pernah merasa tertekan dalam menjalani profesinya, bahkan anak-anaknya pun tidak mempermasalahkan peran tersebut.

“Saya tidak pernah merasa tertekan dengan pekerjaan saya. Anak-anak juga tidak tertekan dan mereka tidak peduli. Mereka tampaknya mengerti,” ujar Faizal.

Sebagai aktor kawakan yang telah melintasi berbagai genre selama puluhan tahun, Faizal mengaku tertantang namun tidak terbebani oleh peran-peran ekstrem.

Baca Juga: Gus Miftah Ngaku Trauma Disuguhi Es Teh: Ya Allah, Ya Rabb, Ampuni Dosa-dosa Orang yang Menghujat Saya

Ia menilai karakter seperti Walid justru menyimpan pesan moral yang mendalam.

“Untuk menyadarkan seseorang, kita harus tunjukkan dulu hal-hal yang buruk, baru orang akan sadar dan tidak mengikuti ajaran sesat,” jelasnya.

Faizal juga menegaskan bahwa skenario Bidaah yang ditulis Eirma Fatima memang terinspirasi dari kisah nyata.

Oleh karena itu, pendekatan akting dan pendalaman karakter dilakukan secara maksimal, termasuk pada adegan-adegan sensitif seperti sentuhan fisik atau adegan intim yang disesuaikan agar tetap menghormati hukum syariah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Yoga Pratama Aspirasiku

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X