Fenomena Joki Strava Merebak: Bayar Orang Lain untuk Berlari Demi Reputasi Digital

photo author
- Rabu, 13 Agustus 2025 | 09:00 WIB
Platform Strava, pelacak aktivitas olahraga yang mewarnai tren baru di Indonesia. (Unsplash.com/AppShunter)
Platform Strava, pelacak aktivitas olahraga yang mewarnai tren baru di Indonesia. (Unsplash.com/AppShunter)

ASPIRASIKU - Platform pelacak aktivitas olahraga, Strava, tengah diramaikan tren unik sekaligus kontroversial: pengguna rela membayar orang lain untuk berlari atas nama mereka demi memamerkan catatan waktu dan jarak tempuh yang mengesankan di profil pribadi.

Padahal, Strava yang populer di kalangan pelari dunia umumnya digunakan untuk memantau progres latihan, mencatat rekor pribadi, dan bersaing sehat di papan peringkat komunitas.

Namun, menurut The Running Week yang dikutip Selasa (12/8/2025), pengaruh media sosial membuat sebagian pengguna mencari jalan pintas untuk tampil prima di dunia maya.

Baca Juga: Susu Nabati Kian Jadi Pilihan Utama, Peluang Bisnis Menggeliat dari Kafe hingga UMKM

Fenomena ini dikenal dengan istilah “joki Strava”—orang yang disewa untuk menjalankan rute atau lomba menggantikan pemilik akun asli.

Dengan begitu, sang pemilik akun bisa mengunggah hasil lari luar biasa tanpa harus menguras keringat sendiri.

Tekanan dari Media Sosial

Tekanan untuk selalu tampil hebat di media sosial disebut menjadi pendorong utama tren ini.

Baca Juga: LA-LGBT Serahkan Naskah Akademik Ranperda Pencegahan dan Penanggulangan LGBT ke Pemprov dan DPRD Lampung, Ini Isinya...

Bagi mereka yang sibuk, cedera, atau kehilangan motivasi, menyewa joki dianggap solusi cepat untuk tetap eksis di dunia lari digital.

Daya tariknya kian besar saat lomba virtual dan tantangan online menawarkan hadiah atau pengakuan publik.

Namun, tren ini memicu perdebatan etis. Lari sejatinya menekankan pencapaian pribadi dan kerja keras, sehingga memalsukan performa berarti menghilangkan esensi olahraga itu sendiri.

Praktik ini juga mengganggu keadilan kompetisi di Strava karena papan peringkat dan rekor pribadi tak lagi mencerminkan kemampuan asli.

Baca Juga: PKM FISIP Unila Latih Pegiat TBM Bandar Lampung Kuasai Advanced Search Google

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Yoga Pratama Aspirasiku

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X