ASPIRASIKU - Bagi banyak orang, obat nyamuk menjadi andalan untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk yang berpotensi menularkan penyakit berbahaya.
Bentuknya pun beragam, mulai dari obat nyamuk bakar, elektrik, semprot, hingga produk berbahan alami.
Obat nyamuk bakar, seperti Baygon Obat Nyamuk Bakar, biasanya berbentuk spiral dan bekerja dengan mengeluarkan asap yang mengandung bahan aktif.
Baca Juga: KPK Geledah Rumah dan Kantor Kemenag Terkait Dugaan Korupsi Kuota Haji 2024 Senilai Rp1 Triliun
Sementara itu, obat nyamuk elektrik, seperti HIT Anti Nyamuk Elektrik, melepaskan bahan aktif melalui pemanasan cairan atau mat.
Jenis semprot—contohnya Vape Aerosol—menyebarkan bahan kimia langsung ke udara atau permukaan.
Ada pula pilihan alami yang memanfaatkan minyak esensial dari tanaman seperti sereh, kayu putih, atau lavender.
Di balik perbedaan bentuk dan cara kerja tersebut, ada beberapa bahan aktif yang umum digunakan dalam obat nyamuk:
Baca Juga: Tompi Resmi Keluar dari WAMI, Soroti Polemik Perhitungan Royalti LMK
DEET (Diethyltoluamide)
Efektif mengusir nyamuk, kutu, dan lalat. Aman digunakan dengan konsentrasi di bawah 30% dan tidak dioleskan pada kulit terluka.
Picaridin
Bahan sintetis dengan konsentrasi 5–20% yang mampu bekerja hingga 8–12 jam.
Permethrin