Cerita Guru Milenial: Mengajar Adalah Hobi yang Sulit Ditinggalkan

photo author
- Minggu, 24 Oktober 2021 | 23:09 WIB
Nadya Sabrina. (Aspirasiku/Arsy Ramadhani)
Nadya Sabrina. (Aspirasiku/Arsy Ramadhani)

ASPIRASIKU - Menjadi guru adalah cita-cita banyak siswa di bangku sekolah dasar. Namun faktanya cita-cita itu perlahan memudar ketika siswa tersebut beranjak besar. 

Memang bagi sebagian generasi milenial, menjadi seorang guru adalah profesi yang berat. Semakin kecil tingkatannya, semakin berat pula beban yang harus dipikulnya. Tentu, mengajar anak SMA lebih mudah dibandingkan dengan mengajar anak TK.

Terlebih, profesi guru yang dihadapkan realita tak sedikit membuat sebagian terpaksa menyudahi mimpinya sejak kecil. 

Baca Juga: 5 Fakta Menarik di Balik Sejarah Sumpah Pemuda yang Belum Diketahui Banyak Orang

Sebab, tugas mulia seorang guru hingga kini masih menjadi tantangan tersendiri. Seperti misalnya, tak sedikit seorang guru di tanah air yang telah mengabdi puluhan tahun namun tak kunjung diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS).

Oleh sebab itu tak heran, banyak milenial yang menyandang gelar sarjana pendidikan justru berakhir pada profesi lainnya. Namun hal itu tidak menyurutkan salah seorang guru di Sekolah Tunas Mekar Indonesia, Nadya Sabrina.

“Aku sudah mengajar dari tahun 2015, jadi ini sudah sekitar tahun ketujuh buat aku ngajar di sekolah Tunas Mekar Indonesia," ungkapnya, saat diwawancarai Aspirasiku, pada Minggu, 24 Oktober 2021.

Baca Juga: Manfaat Buah Naga untuk Kesehatan yang Harus Kamu Ketahui

Sebagai seorang milenial, ia memiliki pandangan sendiri untuk menjadi seorang guru. Menjadi guru menurutnya bukanlah sekedar bicara mengenai nilai penghasilan yang didapatkan, namun bagaimana dirinya turut menjadi bagian dari tujuan sebuah negara.

Iya, seperti kita ketahui bahwa guru adalah ujung tombak dari tujuan negara yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945,"...mencerdaskan kehidupan bangsa."

Namun secara pandangan pribadi, menjadi guru menurut Nadya memiliki kesan yang lain. Bagi Nadya mengajar seperti menjalani sebuah hobi dalam hidupnya.

Baca Juga: Ceramah Aa Gym Terbaik: Jangan Mencari Popularitas

“Jadi dari awal aku emang sudah masuk di jurusan pendidikan, karena aku suka aja transfer ilmu, dan aku memang suka banget ngajar," ungkapnya.

“Aku juga suka anak-anak, dan aku suka dunianya mereka. Jadi kayak kita saling mengajar gitu, mereka adalah murid aku di sekolah tapi mereka adalah guru di kehidupan aku," imbuhnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agustinus Leantoro

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X