ASPIRASIKU – Cerita rohani ini sebenarnya sudah diceritakan kira-kira 21 tahun yang lalu, ketika saya mendengarnya waktu itu saya sedang duduk di bangku kelas 3 Sekolah Dasar di desa Wassu Maluku Tengah, maklum masa kecil saya dihabiskan di sana.
Cerita rohani ini diceritakan oleh seorang ibu pengasuh yang cantik dan cerdas, dia juga adalah ibu guru saya yang merangkap menjadi seorang pengasuh sekolah minggu memang dia cukup ditakuti oleh kami kala itu.
Cerita rohani ini diceritakan melalui Ibadah Gereja Muda atau Ibadah Remaja, yang pada saat itu merupakan kebiasaan dari jemaat GPM Wassu sendiri, ibadah tersebut berlangsung pada setiap hari minggu pagi jam 5 subuh.
Ibadah tersebut rupanya wajib diikuti oleh jenjang sekolah minggu dari tanggung hingga remaja, sehingga saya yang waktu itu belum masuk dalam kategori tersebut, seharusnya tidak bisa ikut tetapi karena hari itu saya menangis ingin ikut.
Baca Juga: Sikap Mario Dandy Arogan saat Aniaya David Ozora, Tapi Melunak Diancam Diborgol
Akhirnya dengan berat hati, kakak-kakak saya harus membawa saya, awalnya ibadahnya biasa saja, seperti ibadah pada umumnya hanya kali ini seorang ibu pengasuh yang melayani ibadahnya, karena terkenal ditakuti di sekolah saya pun mengikuti ibadahnya dengan tenang.
Ibadahnya cukup tenang karena mungkin dimulai jam 5 subuh, ibadah tersebut sudah tidak dilaksanakan lagi, jadi kisah ini saya simak sejak 21 tahun yang lalu dimana ibadah ini diwajibkan buat anak-anak tenggung dan remaja.
Sedangkan ibadah hari minggu jam 9 pagi diikuti oleh orang dewasa, tetapi sekarang rupanya Ibadah Gereja Mudah sudah tidak dilangsungkan lagi saya secara pribadi tidak tahu alasan pastinya, jadi untuk generasi sekarang anak-anak tidak perlu merasakan susahnya bangun pagi.
Baca Juga: Saksi Sebut David Ozora Diberi Hukuman Mario Dandy karena Lecekan Adiknya
Seperti generasi sebelumnya, mengingat pendidikan sekolah minggu di Wassu sangat disiplin dan ketat sehingga untuk generasi kami sangat terbentuk dengan baik, baik secara pengetahuan Alkitab maupun karakter.
Seperti biasa ibadah tersebut dimulai dengan puji-pujian selanjutnya membaca Alkitab dan renungan hingga doa syafaat, jujur saya tak ingat pastinya pembacaan Alkitabnya terambil dimana tetapi saya menduga terdapat di Amsal 19:17.
Teks tersebut menceritakan tentang perbuatan baik yang kita berikan kepada orang lain, dianggap sebagai hal yang akan dibalas oleh Tuhan suatu saat nanti, setelah membaca Alkitab ibu pengasuh kemudian memberikan renungan singkat.