Kisah Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang Dikawal Ketat Militer Saat Mengajar di Wilayah Thailand Selatan

photo author
- Senin, 14 Juli 2025 | 15:00 WIB
Camelia Najwa, mahasiswi UMM, mengajar di Thailand Selatan (umm.ac.id)
Camelia Najwa, mahasiswi UMM, mengajar di Thailand Selatan (umm.ac.id)

ASPIRASIKU - Di tengah hamparan hijau dan suasana religius di District Yaha, Provinsi Yala, Thailand Selatan, Camelia Najwa, mahasiswi Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), menjalani pengalaman unik yang tak hanya menantang, tetapi juga sarat makna.

Sejak Mei hingga Juli 2025, Camelia bersama belasan mahasiswa UMM lainnya ambil bagian dalam program internasional yang menggabungkan kegiatan mengajar dan pengabdian masyarakat.

Program ini merupakan hasil kerja sama antara Asosiasi Muhammadiyah Indonesia dan Muhammadiyah Thailand, yang telah berlangsung sejak awal 2010-an melalui Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMM.

Baca Juga: Kisah Haru Maia Estianty: Lagu 'Aku Pasti Kembali' Ternyata Ditulis Karena Rindu pada Al, El, dan Dul

Camelia ditempatkan di sekolah dasar di bawah naungan Asosiasi Muhammadiyah Thailand di wilayah Yaha.

Sekolah tersebut mengusung konsep English Village, yang menjadi penting mengingat masih minimnya tenaga pengajar Bahasa Inggris di kawasan Thailand Selatan.

Namun, tantangan langsung ia rasakan sejak hari pertama. Bahasa sehari-hari masyarakat bukanlah bahasa Thai standar, melainkan bahasa lokal yang sulit dipahami.

Untuk itu, Camelia berinisiatif mempelajari bahasa Melayu kuno sebagai jembatan komunikasi.

Baca Juga: Ikke Nurjanah Siap Duduk di Pelaminan Bersama Mantan Suami Demi Kebahagiaan Anak

“Saya mau tidak mau harus belajar bahasa baru agar bisa memahami dan dipahami oleh mereka,” ujarnya.

Pengalaman ini mempertemukannya dengan wajah lain dunia pendidikan: kesederhanaan, kekurangan fasilitas, namun penuh semangat.

Sekolah tempat Camelia mengajar dikelola secara gratis oleh Muhammadiyah. Setiap pagi siswa memulai hari dengan upacara, senam, lalu salat Dhuha berjamaah.

Proses belajar dimulai pukul sembilan, disertai pemberian makan siang gratis untuk seluruh siswa dari PAUD hingga SD.

Baca Juga: Harga Beras SPHP di Lampung Dipatok Rp11.000/Kg, Periode Juli-Desember 2025

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Yoga Pratama Aspirasiku

Sumber: umm.ac.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X