Solo, ASPIRASIKU — Seorang mahasiswi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta berinisial DA diduga melakukan tindakan ekstrem dengan melompat ke Sungai Bengawan Solo pada Selasa, 1 Juli 2025.
Peristiwa tragis ini mengejutkan publik, terutama karena DA sebelumnya meninggalkan surat yang berisi permintaan maaf kepada keluarganya dan menyebut nama salah satu dosen pembimbing.
Dalam surat tersebut, DA meminta maaf karena merasa tak mampu bertahan lebih lama.
Ia juga menyampaikan permintaan maaf secara khusus kepada Dr. Sumardiyono, salah satu dosen di Program Studi D4 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), Sekolah Vokasi UNS, tempatnya menempuh studi.
Menanggapi hal ini, pihak universitas melalui Juru Bicara sekaligus Sekretaris Universitas, Prof. Dr. Agus Riwanto, memberikan penjelasan.
“Dr. Sumardiyono dan Kaprodi D4 K3 mengetahui kondisi kejiwaan mahasiswi yang bersangkutan dan telah memberikan rekomendasi kemudahan dalam proses penyusunan skripsi,” ujarnya melalui laman resmi UNS, Rabu (2/7).
Prof. Agus juga mengungkapkan bahwa pihak kampus pernah menyampaikan surat resmi kepada keluarga DA agar yang bersangkutan bisa beristirahat selama tiga bulan.
Namun, DA menolak anjuran tersebut dengan alasan tidak ingin dikasihani.
Baca Juga: Rapat Komisi X DPR RI Menegangkan, Isu Kekerasan Tragedi Mei 1998 Buat Anggota DPR Menangis
Lebih lanjut, Prof. Agus mengatakan bahwa DA sempat mengungkapkan keinginannya untuk mengakhiri hidup ketika meminta tanda tangan pengesahan skripsi setelah ujian akhir.
“Namun, Pak Sumardiyono saat itu berusaha menguatkan DA dengan mengatakan bahwa apa yang telah dicapainya merupakan prestasi yang membanggakan,” jelasnya.
DA sendiri merupakan mahasiswi asal Temanggung dan tercatat sebagai penerima beasiswa KIP-K.
Ia telah menyelesaikan ujian skripsi dan hanya tinggal mengurus proses administrasi untuk wisuda. Dengan IPK 3,8, DA dikenal sebagai sosok yang cemerlang secara akademik.