Tak Ada Keterlibatan Google
Abby menepis tudingan bahwa grup tersebut melibatkan pihak Google Indonesia, perusahaan yang belakangan disebut-sebut terkait tender perangkat TIK di Kemendikbudristek.
“Dalam grup itu tidak ada satu pun perwakilan Google. Pertemuan dengan Google Indonesia baru terjadi setelah Pak Nadiem resmi menjabat sebagai menteri,” jelasnya.
Baca Juga: Ketua Komisi XI DPR Desak Pemda Segera Optimalkan Dana Mengendap Rp234 Triliun di Bank
Menurut Abby, grup Menteri Core terus berlanjut hingga Nadiem dilantik dan berfungsi murni sebagai forum diskusi strategis antara staf dan pakar pendidikan.
Istilah “Digitalisasi Pendidikan” Tak Pernah Ada
Lebih lanjut, Abby mengklarifikasi bahwa dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) yang disusun Nadiem, tidak pernah tercantum istilah “digitalisasi pendidikan” seperti yang ramai diberitakan.
“Yang ada hanya pengadaan TIK sebagai bagian dari modernisasi pendidikan. Jadi bukan proyek digitalisasi dalam pengertian sempit atau yang dihubungkan dengan pengadaan Chromebook,” ujarnya.
Baca Juga: 602 Ribu Warga Jakarta Terlibat Judi Online, Transaksi Capai Rp3,12 Triliun
Abby menutup dengan menegaskan bahwa semua kegiatan yang dilakukan kliennya bersifat konseptual dan terbuka, tanpa kaitan dengan praktik korupsi atau perencanaan proyek tertentu.***