ASPIRASIKU - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, menegaskan posisi kegiatan Pramuka.
Kegiatan yang telah lama menjadi bagian dari tradisi pendidikan di Indonesia ini, kini ditegaskan bukan sebagai mata pelajaran baru, melainkan sebagai kegiatan kokurikuler.
Pernyataan ini membawa angin segar serta kejelasan dalam implementasi kurikulum pendidikan nasional.
Baca Juga: PELAJARI! 11 Rumus Excel yang Wajib Dikuasai Fresh Graduate
Kegiatan Pramuka, yang telah lama dikenal sebagai salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang mendidik dan membentuk karakter siswa, kini mendapatkan penegasan posisinya.
Nadiem Makarim, dalam berbagai kesempatan, telah menyampaikan bahwa kegiatan Pramuka sangat penting dalam pembentukan karakter dan kepribadian siswa.
Oleh karena itu, kegiatan ini tetap akan berlangsung sebagai aktivitas kokurikuler yang mendukung proses pembelajaran di sekolah.
Baca Juga: Apakah Satu Tahun di Mars Sama dengan di Bumi?
Pramuka sebagai kegiatan kokurikuler diharapkan dapat memberikan lebih banyak ruang dan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan potensi diri.
Kegiatan ini tidak hanya fokus pada aspek fisik melalui kegiatan outdoor, tetapi juga memperkuat nilai-nilai kepemimpinan, kemandirian, dan kebersamaan.
Keputusan ini diharapkan dapat memperkaya pengalaman belajar siswa di luar kelas.
Baca Juga: 7 PTN yang Buka Jurusan Sains Data di Indonesia, Ada Telkom University hingga ITB
Penegasan posisi Pramuka sebagai kegiatan kokurikuler ini juga diharapkan dapat mengurangi beban kurikulum akademik bagi siswa.
Dengan demikian, siswa memiliki lebih banyak waktu untuk mengikuti kegiatan yang bersifat pengembangan diri dan sosial.