Baca Juga: Jadwal Misa Kamis Putih 17 April 2025 di Gereja Santo Yohanes Rasul Kedaton Bandar Lampung
Jumat Agung Mengantar Umat ke Keselamatan
Meskipun suasananya suram dan sunyi, Jumat Agung bukanlah akhir cerita. Dalam penderitaan dan kematian Kristus, umat percaya bahwa ada harapan dan kehidupan baru.
Oleh karena itu, puasa dan pantang hari ini bukan semata penyangkalan, tapi tanda kesiapan menyambut kebangkitan.
Ibarat benih yang ditanam dan terkubur dalam tanah, Yesus harus wafat lebih dahulu agar dapat bangkit dan memberi kehidupan kekal bagi seluruh umat manusia.
Maka, umat Katolik mempersiapkan hati dengan puasa dan pantang—bukan untuk bersedih tanpa tujuan, tetapi agar dapat bangkit bersama Kristus dengan hati yang bersih.
Baca Juga: Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Sejarawan UGM Singgung Luka Orde Baru
Saatnya Menyatu Dalam Salib-Nya
Jumat Agung adalah panggilan untuk merenung, berdoa, dan bertobat. Hari ini adalah hari pengorbanan sejati, di mana Yesus menyerahkan hidup-Nya secara total.
Dengan berpuasa dan berpantang, umat Katolik mengambil bagian dalam misteri salib-Nya, agar saat Minggu Paskah tiba, mereka juga dapat bersorak:
“Kristus telah bangkit, maut telah dikalahkan!”***