ASPIRASIKU - Halal bihalal telah menjadi tradisi unik yang hanya dimiliki oleh masyarakat Indonesia, terutama dalam konteks pendidikan di sekolah.
Setelah libur panjang Idulfitri, kegiatan halal bihalal di sekolah menjadi momen spesial untuk mempererat silaturahmi, menyatukan kembali semangat kebersamaan, serta memperbaiki hubungan antarwarga sekolah.
Dalam kegiatan tersebut, doa halal bihalal di sekolah menjadi inti acara yang penuh makna.
Doa dalam acara halal bihalal bukan sekadar pelengkap, tetapi sarana untuk menyampaikan harapan, permohonan ampun, dan penguatan spiritual seluruh peserta.
Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Kebijakan Tarif Resiprokal Donald Trump Tak Masuk Akal dan Tanpa Dasar Ekonomi
Biasanya doa dipimpin oleh guru agama, tokoh masyarakat, atau ustaz yang diundang secara khusus.
Nuansa khusyuk dan haru kerap menyelimuti suasana, terutama saat seluruh siswa, guru, dan staf sekolah saling memaafkan.
Isi dari doa halal bihalal di sekolah biasanya meliputi permohonan ampun atas segala kesalahan, baik yang disengaja maupun tidak, serta permintaan agar diberikan kekuatan untuk terus menebar kebaikan dan menjauhi permusuhan.
Doa ini juga sering kali menyentuh aspek pendidikan, seperti memohon kelancaran belajar, keberkahan ilmu, dan bimbingan Allah dalam menjalani aktivitas sekolah.
Baca Juga: Mengapa Laos Disebut Sebagai The Land Locked Country? Ini Jawaban dan Penjelasannya
Dalam doa tersebut, ucapan syukur atas kesempatan berkumpul kembali pasca-Idulfitri menjadi bagian penting.
Tak lupa, ada juga permohonan agar sekolah dijauhkan dari perpecahan, fitnah, dan hal-hal yang bisa merusak ukhuwah islamiyah antar warga sekolah.
Doa juga ditujukan untuk mendoakan para guru, tenaga kependidikan, siswa, bahkan alumni yang telah berjasa.
Kegiatan halal bihalal di sekolah biasanya dibalut dengan sambutan dari kepala sekolah, penampilan siswa, dan ditutup dengan doa bersama.
