ASPIRASIKU - Sebagian dari kita mungkin baru mengetahui bahwa hewan mungil dan lucu dengan nama unik kuda laut, rupanya tergolong hewan purba.
Selain itu, belum banyak yang mengetahui juga bahwa Provinsi Lampung, ternyata menjadi central budidaya kuda laut terbesar di Indonesia. Tentunya Anda mau lebih mengenal seputar binatang laut yang menjadi logo BUMN Pertamina tersebut kan?
Kebetulan, kami berkesempatan menyambangi Balai Besar Perikanan Budidaya Laut (BBPBL) untuk dapat melihat langsung bagaimana kuda laut dapat dibudidayakan.
Balai yang berada di Kabupaten Pesawaran, tepatnya di wilayah Hanura, bila datang dari arah Bandarlampung posisinya setelah Pantai Mutun dan Taman Hutan Raya (Tahura) Wan Abdulrahman.
Baca Juga: Jumlah Tenaga Medis Yang Meninggal Akibat Covid-19 Terus Bertambah, Sudah Hampir Dua Ribu Jiwa
Selain kuda laut, lembaga yang berada di bawah koordinasi Dirjen Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan, itu juga mengemban tugas menjaga kelestarian berbagai jenis hewan air laut dan membantu nelayan nasional.
Sementara kuda kaut merupakan salah satu jenis hewan yang sangat menarik perhatian. Selain langka, hewan bernama latin Hippocampuss satu ini, menurut para ilmuwan disinyalir telah hidup sejak era zaman purba.
Dipandu Penanggungjawab Budidaya Kuda Laut BBPBL, Ali Hafiz Alqodri, kami diperkenankan melihat proses budidaya dua jenis kuda laut, yakni kuda laut karang dan kuda laut rumput.
Baca Juga: Unggah Video Jalan Tol Trans Jawa, Jokowi Disebut Ikuti Jejak Presiden Orde Baru
Untuk dapat membedakan keduanya pun terbilang mudah, yakni dengan melihat ciri fisik saja. Jenis kuda laut karang memiliki ciri fisik mirip seperti hewan Zebra, ada dominasi hitam diselingi garis-garis putih. Sedangkan jenis kuda laut rumput warnanya lebih terang tanpa disertai pola garis. Jadi polos saja.
Tak berlebihan bukan kalau menyebut kuda laut sebagai hewan unik? Selain bentuknya yang memang sangat menarik perilaku hewan yang terkategori spesies ikan itu juga tidak seperti hewan laut kebanyakan.
Perilaku ikan betina, misalnya. Sudah menjadi hal lazim bila kita mendapati ikan betinalah yang menjaga dan mengerami telurnya. Hal tersebut justru tidak berlaku untuk spesies ikan bernama kuda laut. Sebab si jantanlah yang ditugasi mengerami telur-telur yang dihasilkan sang betina.
Namun, meski begitu proses pembudayaan tidak semudah membandingkan dua jenis kuda laut, ya. Apalagi menjaga kuda laut agar dapat bertahan hidup hingga mencapai panjang 35 centimeter.
