Perjalanan Pemuda Pulau Buton Bernama Ridho di UGM, dari KIP-Kuliah hingga Wisuda dengan IPK 3,94

photo author
- Senin, 8 Desember 2025 | 08:00 WIB
Kisah Ridho, Wisudawan UGM Asal Pulau Buton dengan IPK 3,94 (ugm.ac.id)
Kisah Ridho, Wisudawan UGM Asal Pulau Buton dengan IPK 3,94 (ugm.ac.id)

ASPIRASIKU - Senyum Muh Ridho Kurniawan Saadi (21) mengembang lebar ketika namanya dipanggil dalam prosesi Wisuda Program Sarjana UGM periode November lalu.

Duduk di deretan paling depan—kursi yang disediakan bagi wisudawan berprestasi—ia mengangkat toga dengan bangga.

Bukan hanya karena kelulusannya dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM, tetapi karena perjalanan panjang penuh keterbatasan dan keteguhan hati akhirnya mengantarnya meraih gelar sarjana dengan predikat cumlaude, IPK 3,94, dan masa studi 3 tahun 11 bulan.

Ketika naik ke podium untuk menyampaikan sambutan mewakili para wisudawan, suaranya sempat bergetar.

Baca Juga: Prabowo Pantau Aceh, Menhan Sjafrie Turunkan 'Helikopter Dokter' untuk Cegah Wabah Pascabanjir

“If we can dream it, we can make it come true?” katanya membuka pidato.

Kalimat itu ia tujukan bukan hanya untuk teman-temannya—tetapi juga untuk dirinya sendiri, seorang pemuda dari desa kecil di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara, yang kini berdiri di salah satu panggung akademik terbaik di Indonesia.

Mimpi yang Tumbuh dari Pulau Kecil

Ridho tumbuh dalam keluarga sederhana, jauh dari pusat pendidikan. Namun sejak sekolah dasar, ia telah menyimpan mimpi besar: menempuh pendidikan tinggi terbaik.

Mimpi itu ia pupuk sepanjang perjalanan sekolah, hingga akhirnya menuntunnya ke jalur yang penuh pencapaian.

Baca Juga: PDIP Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD, Hasto: Sistem Harus Bawa Manfaat bagi Rakyat

Minatnya pada akuntansi bermula saat mengikuti Olimpiade Sains Nasional (OSN) IPS SMP dan meraih medali perunggu.

Dari sana, ia terus melaju, dua kali mewakili Sulawesi Tenggara pada OSN Ekonomi tingkat SMA.

“Saat mengikuti lomba nasional, saya sadar bahwa kesempatan belajar akan jauh lebih luas jika saya merantau. Saat itu saya sudah membayangkan FEB UGM,” kenangnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Yoga Pratama Aspirasiku

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X