Fakultas Biologi UGM Perkuat Kolaborasi Riset Internasional dengan Leiden Universiteit, Bahas Genetika Pala Nusantara

photo author
- Selasa, 28 Oktober 2025 | 11:00 WIB
Dany Lesmana Hakim, mahasiswa doktoral Fakultas Biologi UGM, meneliti spesimen pala di Naturalis Biodiversity Center, Leiden, sebagai bagian dari riset kolaboratif UGM–Leiden Universiteit. (ugm.ac.id)
Dany Lesmana Hakim, mahasiswa doktoral Fakultas Biologi UGM, meneliti spesimen pala di Naturalis Biodiversity Center, Leiden, sebagai bagian dari riset kolaboratif UGM–Leiden Universiteit. (ugm.ac.id)

ASPIRASIKU - Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali memperluas jejaring riset internasional melalui kerja sama penelitian (joint research) dengan Leiden Universiteit, Belanda.

Salah satu mahasiswa Program Doktor Fakultas Biologi, Dany Lesmana Hakim, S.Si., M.Sc., berkesempatan mengikuti kegiatan riset kolaboratif di Naturalis Biodiversity Center dan Hortus botanicus Leiden pada 7–19 Oktober 2025.

Program ini merupakan bagian dari kerja sama antara Fakultas Biologi UGM dan Leiden Universiteit yang didanai oleh Direktorat Kerja Sama Global UGM serta program INUCoST 2025–2027.

Baca Juga: DPR Desak Pemerintah Usut Tambang Emas Ilegal Dekat Sirkuit Mandalika, Diduga Libatkan WNA Cina

Kunjungan Dany diinisiasi oleh promotor disertasinya, Prof. Budi Setiadi Daryono, dan difokuskan pada penelitian tanaman pala (Myristica fragrans Houtt).

Penelitian ini membandingkan berbagai spesies pala dari Sulawesi, Ambon, dan Maluku dengan meninjau aspek morfologi, kandungan biokimia, serta variasi genetik menggunakan penanda molekuler ISSR (Inter Simple Sequence Repeat).

“Saya melihat potensi pala sebagai ekspor unggulan rakyat dan bahan komposisi obat-obatan,” ujar Dany saat dihubungi, Senin (27/10).

Baca Juga: Di Usia 22 Tahun, Amanda Raih Gelar Magister dan Jadi Lulusan Termuda UGM

Eksplorasi Koleksi Herbarium Asia di Leiden

Selama di Leiden, Dany meneliti spesimen herbarium pala yang berasal dari berbagai negara Asia, seperti Thailand, Malaysia, Indonesia, dan Papua Nugini.

Spesimen tersebut tersimpan rapi di ruang koleksi CoLa4 (Collection Lab lantai 4) berdasarkan genus, spesies, dan daerah asal.

“Koleksi tersebut menjadi objek penting riset disertasi saya yang akan dibandingkan dengan sampel segar dari Indonesia,” paparnya.

Baca Juga: Mandor TKA Tewas Dikeroyok di Kawasan Industri Morowali, Cermin Rapuhnya Pengawasan dan Komunikasi Pekerja

Dany juga mengapresiasi sistem pengelolaan koleksi herbarium di Belanda yang menurutnya sangat tertata dan memudahkan peneliti menemukan spesimen yang dibutuhkan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Yoga Pratama Aspirasiku

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X