YOGYAKARTA, ASPIRASIKU – Suasana haru dan bangga menyelimuti Grha Sabha Pramana, Universitas Gadjah Mada (UGM), pada Selasa (21/10).
Sebanyak 2.335 lulusan Program Pascasarjana resmi diwisuda — terdiri atas 2.028 lulusan Magister dan 193 lulusan Doktor (S3).
Namun, di antara ribuan toga yang bergoyang dalam kebahagiaan itu, satu nama mencuri perhatian: Rizky Aflaha, wisudawan Program Studi Doktor Fisika, Fakultas MIPA UGM, yang berhasil meraih gelar doktor di usia 25 tahun 10 bulan 1 hari.
Baca Juga: Beasiswa Program Doktor Penyelesaian Studi di Dalam Negeri 2025 Dibuka, TINJAU Lengkapnya!
Usianya terpaut hampir 16 tahun dari rerata lulusan doktor UGM yang mencapai 41 tahun 6 bulan 15 hari.
Prestasi ini tidak lahir dari program akselerasi formal, melainkan dari strategi dan kecerdikan memanfaatkan peluang — terutama lewat beasiswa PMDSU (Pendidikan Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul).
“Program magister hanya satu tahun dan doktor tiga tahun. Maka dari itu, saya dapat gelar lebih muda dibanding yang lain,” ungkapnya, Jumat (24/10).
Dari Ragu Jadi Bukti
Perjalanan Rizky menuju gelar doktor bukan tanpa rintangan. Di awal studinya, usia muda justru sempat membuatnya diragukan.
Ia mengaku pernah dipandang sebelah mata oleh beberapa rekan karena dianggap belum cukup matang untuk berada di jenjang tertinggi akademik.
“Awalnya sempat merasa dipandang sebelah mata karena masih muda. Sampai akhirnya perlahan-lahan aku mulai menunjukkan diri bahwa aku bisa dan alhamdulillah terhitung dari mulai studi doktor sampai hari ini sudah melahirkan 40 publikasi internasional, padahal syarat lulusnya hanya 2,” ungkapnya bangga.
Baca Juga: Di Usia 22 Tahun, Amanda Raih Gelar Magister dan Jadi Lulusan Termuda UGM
Produktivitas akademik yang luar biasa itu menjadi jawaban konkret atas semua keraguan.
