ASPIRASIKU - Di bawah ini dijabarkan dan dijelaskan apa saja tantangan yang dihadapi seorang guru SD dalam menanamkan cinta tanah air di era digital dan globalisasi saat ini?
Di tengah arus digitalisasi dan globalisasi yang semakin pesat, peran guru Sekolah Dasar (SD) dalam menanamkan nilai-nilai cinta tanah air menjadi semakin krusial namun juga penuh tantangan.
Generasi muda saat ini, khususnya anak-anak usia SD, tumbuh di era serba digital dengan paparan budaya global yang kuat.
Hal ini membawa dampak positif sekaligus ancaman terhadap penguatan identitas nasional dan rasa kebangsaan.
1. Paparan Budaya Asing Melalui Media Digital
Salah satu tantangan terbesar adalah dominasi konten global di media digital. Anak-anak SD dengan mudah mengakses video, musik, dan game dari luar negeri yang kadang lebih menarik daripada budaya lokal.
Ketertarikan terhadap tokoh-tokoh luar, gaya hidup kebarat-baratan, dan bahasa asing sering kali membuat mereka kurang mengenal bahkan abai terhadap budaya bangsa sendiri.
2. Kurangnya Keteladanan dan Dukungan Lingkungan
Nilai cinta tanah air tidak hanya diajarkan di sekolah, tetapi juga perlu diteladankan di rumah dan lingkungan sekitar.
Baca Juga: Kemenhub Siap Umumkan Kenaikan Tarif Ojol, Naik 8–15 Persen Sesuai Zona
Sayangnya, banyak keluarga dan masyarakat yang kurang memberi ruang bagi anak untuk mengenal dan mencintai tanah airnya.
Minimnya keteladanan dari figur publik juga turut mempersulit tugas guru dalam membentuk karakter nasionalis pada siswa.
3. Minat Rendah terhadap Sejarah dan Budaya Lokal