Baca Juga: 2 Fakta Menarik di Balik Keputusan Presiden Prabowo 4 Pulau Jadi Milik Aceh
Selanjutnya, pendidikan nilai memperkuat integrasi antara pendidikan formal dan kehidupan nyata. Proses pembelajaran di kelas tidak boleh terlepas dari realitas sosial.
Melalui pendidikan nilai, peserta didik dapat mengaitkan ilmu yang mereka pelajari dengan nilai-nilai kemanusiaan yang aplikatif dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya, pelajaran sains tidak hanya membahas teori, tapi juga menanamkan nilai tanggung jawab dalam menjaga lingkungan.
Pendidikan nilai juga berkontribusi besar dalam menciptakan iklim sekolah yang harmonis dan inklusif.
Lingkungan belajar yang berlandaskan nilai-nilai positif akan mendorong terciptanya hubungan yang saling menghormati antara guru, siswa, dan seluruh warga sekolah.
Ini sangat penting dalam membangun suasana belajar yang nyaman dan kondusif.
Lebih jauh lagi, pendidikan nilai merupakan fondasi penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional,
yakni mencetak manusia Indonesia seutuhnya: yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Baca Juga: Dedikasi Tanpa Pamrih! Apa yang Dimaksud dengan Prinsip Altruisme dalam Kode Etik Guru?
Tanpa pendidikan nilai, tujuan luhur ini sulit dicapai secara utuh.
Tak hanya itu, dalam konteks dunia kerja dan kehidupan global, nilai-nilai seperti integritas, empati, kerja sama, dan kepemimpinan menjadi soft skills yang sangat dicari.
Pendidikan nilai yang baik akan membekali peserta didik dengan kemampuan interpersonal yang kuat, yang menjadi bekal utama untuk sukses di berbagai bidang kehidupan.
Di era digital saat ini, tantangan baru muncul dengan hadirnya media sosial dan teknologi yang bisa membawa dampak positif maupun negatif.