Mau Anak Berkarakter Hebat? Pendidikan Budi Pekerti Harus Selaras dengan Nilai-Nilai Pancasila, Begini Kata Ki Hadjar Dewantara

photo author
- Selasa, 17 Juni 2025 | 21:11 WIB
Mau Anak Berkarakter Hebat? Pendidikan Budi Pekerti Harus Selaras dengan Nilai-Nilai Pancasila, Begini Kata Ki Hadjar Dewantara (Pexels/Nasirun Khan)
Mau Anak Berkarakter Hebat? Pendidikan Budi Pekerti Harus Selaras dengan Nilai-Nilai Pancasila, Begini Kata Ki Hadjar Dewantara (Pexels/Nasirun Khan)

 

ASPIRASIKU - Dalam arus modernisasi yang terus bergulir, pendidikan karakter menjadi titik balik penting dalam pembangunan manusia Indonesia.

Salah satu bentuk pendidikan karakter yang paling esensial adalah pendidikan budi pekerti. Dalam konteks keindonesiaan, pendidikan ini tidak bisa dilepaskan dari nilai-nilai luhur Pancasila, dan lebih jauh lagi, dari pemikiran tokoh pendidikan nasional: Ki Hadjar Dewantara.

Pertanyaannya, bagaimana sebenarnya Ki Hadjar menjelaskan tentang budi pekerti, dan bagaimana ajarannya dapat diselaraskan dengan nilai-nilai Pancasila?

Ki Hadjar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional, tidak hanya dikenal sebagai peletak dasar sistem pendidikan di Indonesia, tetapi juga sebagai pemikir besar dalam hal etika, moral, dan pembentukan watak manusia.

Baca Juga: Konflik Memanas, Iran Pastikan Balasan Proporsional ke Israel Selama Masih Terus Diserang

Baginya, pendidikan bukanlah sekadar transmisi pengetahuan, melainkan proses pembentukan manusia seutuhnya. Di sinilah konsep budi pekerti mendapat tempat yang sangat penting.

Menurut Ki Hadjar Dewantara, budi pekerti adalah perpaduan dari tiga unsur utama dalam diri manusia: cipta, rasa, dan karsa.

Cipta merujuk pada kemampuan berpikir, rasa pada kepekaan hati, dan karsa pada kemauan atau kehendak. Ketiganya harus bersinergi agar seseorang memiliki akhlak yang luhur dan dapat hidup harmonis dalam masyarakat.

Artinya, budi pekerti bukan sekadar "berperilaku baik", tetapi mencerminkan integritas batin yang mendalam.

Baca Juga: Strategi Guru Zaman Now! Berikan Contoh Bagaimana Bapak Ibu Dapat Menyesuaikan Materi dan Strategi Pembelajaran dengan Konteks Peserta Didik Berada

Lebih lanjut, Ki Hadjar menekankan bahwa pendidikan budi pekerti harus diajarkan sejak dini melalui contoh nyata, bukan sekadar nasihat.

Guru dan orang tua harus menjadi teladan dalam keseharian, karena anak-anak lebih banyak belajar dari apa yang mereka lihat ketimbang dari apa yang mereka dengar.

Pendidikan budi pekerti yang efektif adalah pendidikan yang membudaya dalam lingkungan hidup anak.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Kuncoro

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X