Anak Penjual Bubur Ini Kini Jadi Mahasiswa UGM, Kisah Perjuangan Shareent Lolos Tanpa Tes dan Gratis Biaya Kuliah 100 Persen

photo author
- Rabu, 11 Juni 2025 | 11:00 WIB
Kisah Shareent Diterima Kuliah Gratis di UGM (ugm.ac.id)
Kisah Shareent Diterima Kuliah Gratis di UGM (ugm.ac.id)

ASPIRASIKU - Selasa, 18 Maret 2025 menjadi hari yang tak akan dilupakan oleh Shareent Violent Kusuma Ayu Wardhani.

Di tengah kesibukan remaja sebayanya yang masih memikirkan soal kelulusan dan masa depan yang kabur, Shareent justru sudah menapaki jalannya menuju masa depan yang lebih terang: ia resmi diterima sebagai mahasiswa baru Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) — tanpa tes.

Tangis haru mengiringi kabar bahagia itu. Bukan hanya karena berhasil menembus salah satu kampus terbaik di Indonesia, tetapi karena perjuangan panjang dan diam-diam yang selama ini ia jalani akhirnya berbuah manis.

Baca Juga: Ini Tiga Alasan Prabowo Cabut Izin 4 Tambang di Raja Ampat

Lebih dari itu, keberhasilannya adalah bentuk persembahan terbaik untuk ibunya, Ekowati Susilo Ningsih (47), satu-satunya orang tua yang selama ini membesarkannya penuh cinta dan kerja keras.

“Mama adalah pendukung kuat untuk saya kuliah, terus mendoakan dan memberikan semangat untuk mengejar cita-cita,” ucap Shareent dengan mata berkaca-kaca.

Sejak duduk di bangku SMP, Shareent dan kedua kakaknya hidup tanpa kehadiran sang ayah.

Perceraian memaksa keluarga kecil mereka berjalan pincang, dan Ekowati harus mengambil peran ganda: sebagai ibu dan ayah.

Baca Juga: Bukan Hanya ANCOL, Pemprov DKI Gratiskan Transportasi Umum dan Denda Pajak Kendaraan Bermotor di HUT Jakarta ke 498

Demi bertahan hidup, sang ibu tak gengsi bekerja membantu tetangga berjualan bubur ayam. Semua dilakukan agar ketiga anaknya tetap bisa bersekolah.

Di tengah keterbatasan itu, Shareent tumbuh menjadi pribadi yang ulet dan penuh tekad. Anak bungsu ini dikenal rajin dan berprestasi sejak kecil.

Di setiap jenjang pendidikan, ia selalu menjadi murid teladan—bukan hanya di mata guru, tapi juga teman-temannya.

“Sejak SD hingga SMA, saya selalu mencoba memberi yang terbaik. Kalau bisa dapat beasiswa, kenapa tidak? Karena saya tahu saya tak bisa mengandalkan biaya dari rumah,” tuturnya.

Baca Juga: DPKP DIY: 1.649 Hewan Kurban Idul Adha 2025 Terinfeksi Cacing Hati, Sebaran Terbanyak di Sleman dan Bantul

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Yoga Pratama Aspirasiku

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X