ASPIRASIKU — Tidak semua mimpi harus menunggu waktu yang lama untuk menjadi nyata.
Bagi Putu Galuh Kinasih, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (UNAIR) angkatan 2021, langkah menuju impian itu justru dimulai dengan keberaniannya menjajal peluang internasional.
Lewat program Indonesian International Student Mobility Awards Professional Program (IISMA-E), Galuh menjadi satu-satunya perwakilan UNAIR yang lolos dan mencetak prestasi membanggakan di kancah global.
Baca Juga: Lowongan Kerja PT Jamkrida Jabar Dibuka Hingga 25 Mei 2025, CEK Posisi dan Persyaratannya
Program IISMA-E membawanya ke The University of Adelaide di Australia Selatan, salah satu universitas ternama yang dikenal dengan ThincLab, inkubator bisnis dari Business School yang jadi pusat inovasi kewirausahaan.
Di sinilah perjalanan Galuh mengukir kisah yang tak hanya membanggakan almamater, tetapi juga membuka jalan bagi inovasi berbasis isu sosial.
Galuh, yang akrab disapa, tidak datang hanya untuk belajar teori. Ia terjun langsung dalam real case challenge yang menuntut pemikiran kritis dan solusi konkret dalam dunia bisnis.
“Kami belajar bahwa bisnis harus berangkat dari masalah, bukan sekadar menawarkan solusi,” ujarnya.
Dari tantangan itu, lahirlah Taboozie—sebuah kartu edukasi tentang seksualitas yang bisa diintegrasikan ke platform digital.
Produk ini tidak hanya menjadi hasil ide bisnis semata, tapi juga cermin kepedulian terhadap pentingnya sex education yang inklusif dan mudah diakses.
Keberanian Galuh dalam memimpin tak main-main. Ia dipercaya sebagai CEO sekaligus juru bicara timnya dalam kompetisi pitching IISMA-E.
Baca Juga: 4 Jawaban Ini Bisa Bikin Kamu Lolos Dapat Beasiswa! Cek Tips Selengkapnya