Mahfud MD Gugat Diamnya KPK Soal Whoosh: Ini Sudah Jelas, Tinggal Selidiki!

photo author
- Minggu, 19 Oktober 2025 | 16:00 WIB
Mahfud MD respons soal KPK yang memintanya melapor secara resmi soal dugaan mark up anggaran Whoosh. (Instagram/mohmahfudmd) (Instagram/mohmahfudmd)
Mahfud MD respons soal KPK yang memintanya melapor secara resmi soal dugaan mark up anggaran Whoosh. (Instagram/mohmahfudmd) (Instagram/mohmahfudmd)

ASPIRASIKU - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Mahfud MD terlibat saling berbalas pernyataan terkait dugaan penggelembungan anggaran (mark up) dalam proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB) atau Whoosh.

Proyek transportasi nasional tersebut kembali menjadi sorotan setelah Mahfud mengungkap adanya perbedaan mencolok dalam biaya pembangunan dibandingkan proyek serupa di China.

Mahfud MD menyebut bahwa berdasarkan perhitungannya, biaya pembangunan per kilometer jalur kereta Whoosh mencapai 52 juta dolar AS, sementara di China hanya sekitar 17–18 juta dolar AS. Ia pun mempertanyakan ke mana selisih besar dana tersebut mengalir.

Baca Juga: Meski Masih Ditemui Banyak Kasus Keracunan, Menkes Budi Klaim Program Makan Bergizi Gratis Bisa Atasi 50 Persen Masalah Kesehatan Nasional

“Menurut perhitungan pihak Indonesia, biaya per satu kilometer kereta Whoosh itu 52 juta dolar Amerika Serikat tetapi di China sendiri, hitungannya 17–18 juta dolar AS, naik tiga kali lipat. Siapa yang menaikkan? Uangnya ke mana? Itu mark up. Harus diteliti siapa yang dulu melakukan ini,” ujar Mahfud melalui kanal YouTube Mahfud MD Official, 14 Oktober 2025.

Menanggapi pernyataan tersebut, Ketua KPK Setyo Budiyanto meminta agar Mahfud menyampaikan laporan resmi beserta data pendukung jika memiliki informasi terkait dugaan korupsi dalam proyek tersebut.

“Kalau Pak Mahfud menyampaikan seperti itu, ya mudah-mudahan ada informasi, data, dan dokumen yang bisa mendukung kejelasan dari yang disampaikan,” ucap Setyo di Jakarta, 16 Agustus 2025.

Baca Juga: Pengacara Ammar Zoni Nilai Proses Pemindahan ke Nusakambangan Janggal

Senada dengan itu, Juru Bicara KPK Budi Prasetyo juga mengimbau masyarakat untuk melaporkan dugaan tindak pidana korupsi melalui saluran pengaduan resmi.

“KPK mengimbau bagi masyarakat yang mengetahui informasi awal ataupun data awal terkait adanya dugaan tindak pidana korupsi, maka silakan menyampaikan aduan tersebut kepada KPK,” jelas Budi di Gedung Merah Putih, Kuningan, Jakarta Selatan, 16 Oktober 2025.

Namun, Mahfud MD justru menilai KPK seharusnya tidak perlu menunggu laporan resmi untuk memulai penyelidikan jika terdapat indikasi kuat adanya penyimpangan dalam proyek besar seperti Whoosh.

Baca Juga: Pemerintah Luncurkan Stimulus Ekonomi 2025: BLT untuk 35 Juta Keluarga dan Program Magang Nasional Berbayar

“Saya kan bilang ini Anthony Budiawan bilang begitu, kan gampang kalau itu dan sekarang ini mestinya kalau ada seperti itu nggak perlu laporan langsung diselidiki. Nggak perlu laporan-laporan nggak masuk akal gitu,” kata Mahfud kepada wartawan di Jakarta, Jumat, 17 Oktober 2025.

Mahfud menegaskan, dugaan mark up proyek strategis nasional semestinya menjadi perhatian serius lembaga antirasuah karena menyangkut penggunaan dana publik dalam jumlah besar.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Yoga Pratama Aspirasiku

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X