Mentan Amran Tanggapi Beras Rusak: Jangan Hanya Sorot yang 0,071 Persen, Lihat Juga yang 4 Juta Ton Baik

photo author
- Jumat, 10 Oktober 2025 | 14:42 WIB
Mentan Andi Amran tanggapi laporan Bapanas soal beras turun mutu atau rusak. (Instagram/@a.amran_sulaiman)
Mentan Andi Amran tanggapi laporan Bapanas soal beras turun mutu atau rusak. (Instagram/@a.amran_sulaiman)

ASPIRASIKU - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menanggapi laporan Badan Pangan Nasional (Bapanas) terkait adanya stok beras cadangan pemerintah (CBP) yang mengalami penurunan mutu.

Dalam laporan tersebut, sebanyak 29,9 ribu ton beras CBP dinyatakan turun mutu dan sebagian rusak.

Menanggapi hal itu, Mentan Amran menegaskan bahwa jumlah tersebut hanyalah sebagian kecil dari total 4,2 juta ton beras yang saat ini dikelola pemerintah.

Baca Juga: Transformasi SMAN MH Thamrin Jadi Sekolah Garuda, Harapan Baru bagi Anak Berbakat dari Keluarga Sederhana

Ia meminta publik untuk tidak hanya menyoroti beras rusak, tetapi juga menghargai keberhasilan produksi beras nasional yang melimpah.

“Dari 29.000 ton, misalnya 30.000 ton, dari 4,2 juta ton itu hanya 0,071 persen. Dulu tidak ada beras rusak karena berasnya memang kurang. Sekarang beras melimpah, malah disorot yang rusak,” ujar Amran di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (9/10/2025).

Amran menyebut, dengan besarnya stok tersebut, pemerintah bahkan sampai harus menambah gudang penyimpanan.

Baca Juga: Kisah Bilqis Raihana, Putri Guru Mengaji yang Ingin Bangun Sekolah dari Pelosok: Terinspirasi Program Sekolah Garuda

Ia pun menegaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah mengucurkan anggaran Rp5 triliun untuk membangun gudang baru bagi Perum Bulog.

“Bulog sekarang sampai menyewa gudang dengan kapasitas 1,2 juta ton. Jadi bukan hanya soal beras rusak, tapi juga bagaimana negara bekerja keras memastikan stok beras tetap aman,” jelasnya.

Terkait beras yang turun mutu, Amran mengatakan sebagian akan dilakukan pengecekan ulang (reprocessing), dan jika hasilnya tidak layak konsumsi, beras tersebut akan diolah menjadi pakan ternak.

Baca Juga: Program Magang Nasional Bergaji Diperluas, Pemerintah Siapkan Kuota 100 Ribu Peserta

“Kalau tidak layak konsumsi, akan digunakan untuk pakan ternak. Ini bagian dari manajemen stok yang wajar karena volume beras kita mencapai jutaan ton,” tambahnya.

Hal senada disampaikan oleh Direktur Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, yang menjelaskan bahwa beras rusak akan melalui proses pembersihan dan pengujian ulang di laboratorium sebelum diputuskan penggunaannya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Yoga Pratama Aspirasiku

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X