Kasus Pelecehan Dokter Kandungan di Garut Makin Menggemparkan! Korban Bertambah dari Pasien hingga Bidan dan Perawat

photo author
- Rabu, 16 April 2025 | 06:21 WIB
Korban dokter kandungan yang melakukan pelecehan seksual juga berasal dari para nakes.  (Instagram/ahmadsahroni88 - instagram/purnawansenoaji_dr)
Korban dokter kandungan yang melakukan pelecehan seksual juga berasal dari para nakes. (Instagram/ahmadsahroni88 - instagram/purnawansenoaji_dr)

ASPIRASIKU – Kasus dugaan pelecehan seksual oleh seorang dokter kandungan di sebuah klinik swasta di Garut terus menjadi sorotan publik.

Setelah video rekaman CCTV pemeriksaan USG yang memperlihatkan tindakan tak senonoh dokter terhadap pasien viral di media sosial, kini jumlah korban yang mengaku mengalami pelecehan makin bertambah.

Terbaru, berdasarkan unggahan influencer kesehatan sekaligus dokter, Purnawan Senoaji, terungkap bahwa korban dugaan pelecehan seksual tak hanya berasal dari kalangan pasien, tetapi juga rekan tenaga kesehatan seperti bidan dan perawat.

Baca Juga: Jelang Putusan Cerai, Paula Verhoeven Bagikan Momen Haru Bersama Kedua Anaknya

Dalam unggahan Instagram Story pada Selasa, 15 April 2025, dr. Purnawan membagikan beberapa tangkapan layar pesan langsung (DM) dari para tenaga kesehatan yang mengaku menjadi korban.

Salah satunya adalah pengakuan dari seorang nakes yang merasa dilecehkan saat berada di ruangan bersama dokter terduga pelaku.

“Dia masuk ke ruangan deketin aku terus ngeraba pinggang sampai bawah, aku kaget, gemeteran, cuma nggak bisa apa-apa,” tulis isi salah satu pesan yang dibagikan.

Baca Juga: 7 Kekuatan Super Seorang Ibu, Di Luar Kesehariannya Mengurus Rumah Tangga

Pengirim pesan tersebut juga menyebutkan bahwa kejadian itu terjadi sekitar satu tahun yang lalu. Ia merasa lega karena kasus ini kini mencuat ke publik.

“Aku ini sekitar setahunan yang lalu dan Alhamdulillah seneng banget bisa viral,” tambahnya.

Dokter Purnawan juga mengungkap bahwa oknum dokter berinisial MSF tersebut kerap mengirim pesan kepada bidan-bidan di wilayah Garut untuk mengajak bertemu di luar jam kerja.

Namun, ajakan itu cenderung bersifat pribadi dan tidak profesional.

Baca Juga: Buruan Cek! Link Pendaftaran KIP Kuliah 2025 dan Cara Daftarnya di Situs Resmi Kemendikbud

“Bidan yang konsul masalah pasien di sekitaran Garut ke dia aja masih sering di-chat, sering diajakin makan tapi nggak mau ramai-ramai, maunya berdua,” tulis pengakuan lainnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Yoga Pratama Aspirasiku

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X