ASPIRASIKU - Satu-satunya pertanyaan khalayak ramai yang mungkin muncul setiap kali melihat Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) Siger Milenial Bandar Lampung adalah untuk siapa pembangunan jembatan mentereng itu?
Sebagian besar masyarakat Kota Bandar Lampung tampaknya sependapat jika jembatan yang “disebut” termoderen, termegah, terkeren dan ter-ter-ter lainnya itu minim fungsi.
Secara garis besar, sedari awal ide gagasan pembangunan jembatan yang mengadaptasi model JPO di Kota Metropolitan itu memang dipenuhi kontroversial. Bukan penulis yang bilang, tetapi jejak digital.
Baca Juga: Syarat Gaji Orang Tua untuk Beasiswa KIP Kuliah 2025, Cek Ketentuannya!
Sederet kontroversi selama pembangunan JPO Siger Milenial yang ramai diperbincangkan di media sosial dan disorot pers selama beberapa waktu terakhir telah penulis rangkum sebagai berikut.
Pertama, hal sepele tetapi jadi sorotan secara seksama yaitu pemilihan nama. Nama Jembatan Siger Milenial yang dipilih mungkin saja merujuk konsep pembangunan dengan kombinasi mempertahankan kultur dan nilai moderenisasi.
Akan tetapi, mengapa pemilihan suku kata “Milenial” disertakan dalam nama? Apakah faktor Pemerintah Kota Bandar Lampung yang berusaha mendekatkan diri dengan generasi ini? Mengingat saat ini, isu justru cenderung mulai menyorot Generasi-Z.
Baca Juga: Truk Sampah Bobrok Dipaksa Beroperasi di Bandar Lampung, Warganet Ungkap Miris Melihatnya
Terlepas dari pemilihan Milenial dan Gen-Z, bisa jadi beberapa waktu yang akan datang Jembatan Siger Milenial jadi monumen bersejarah bagi generasi kedepan.
Kedua, tuai kritikan sedari dini. Sedari ide gagasan pembangunan jembatan itu dicanangkan banyak pihak yang menilai tak ada urgensi untuk melakukan pembangunan JPO. Terlebih pembanguannya memakan anggaran yang cukup besar.
Namun meski mendapat banyak kritikan, pihak Pemerintah Kota Bandar Lampung tetap melanjutkan proses pembangunan pada Juli 2023 silam.
Baca Juga: Bikin Salfok! Ajudan Wali Kota Bandar Lampung Brigpol Citra Auto Digombalin Netizen di TikTok
Pemkot Bandar Lampung menyebut bahwa jembatan tersebut dibutuhka lantaran diharapkan menjadi salah satu ikon kota, karena terdapat spot untuk menikmati pemandangan wilayah pesisir.