Ketiga, pemilihan lokasi. Banyak masyarakat bertanya untuk siapa pembangunan Jembatan Siger Milenial Bandar Lampung?
Pasalnya, JPO Siger Milenial dibangun untuk menghubungkan halaman Masjid Al Furqon dengan gedung parkir kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung.
Apabila maksud pembangunan sebagai tempat penunjang wisata kota, tentu sesuai harapan. Namun tidak untuk fungsi JPO yang sejatinya diperuntukan bagi para pejalan kaki.
Baca Juga: Ratusan Warga Bandar Lampung Antre Tunggu Angpao di Depan Vihara saat Perayaan Imlek 2025
Apalagi sejauh ini, sangat jarang atau bahkan sedikit masyarakat yang mengunjungi Kantor Pemkot Bandar Lampung dari sore hingga malam hari.
Dengan pemilihan lokasi tersebut, tentunya pengguna JPO sebagian besar adalah pegawai Pemkot Bandar Lampung —Terkhususnya pegawai yang hendak melaksanakan ibadah Salat Jumat di Masjid Agung Al-Furqon— itu sendiri. Apalagi di area Kantor Pemkot Bandar Lampung juga terdapat sebuah masjid.
Keempat, dengan pertanyaan-pertanyaan tersebut tentu wajar saja jika banyak yang menilai bahwa pembangunan JPO Siger Milenial minim urgensi.
Baca Juga: 15 Latihan Soal Cerdas Cermat Pengetahuan Umum Tingkat SMA Beserta Kunci Jawabannya
Sebab alasan utama dari pembangunan ini hanya serta merta mewujudkan ambisi kota yang memiliki "ikonik baru".
Penggunaannya kedepan pun diperkirakan hanya sebagai tujuan berfotosua bagi masyarakat atau pendatang.
Toh, penggabungan konsep pengembangan UMKM dengan menyediakan lapak di sekitaran Masjid Al-Furqon sebagai pusat belanja tidak semudah yang diperkirakan untuk dijalankan.
Baca Juga: Lowongan Kerja di BPJS Kesehatan, Ini Kualifikasinya, Yuk Ditinjau!
Sebagai contoh Car Free Day gagasan Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana yang digelar di sepanjang Jalan Gatot Subroto, faktanya mulai ditinggalkan para pedagang UMKM lantaran sepi pengunjung.
Kelima, anggaran yang terus membengkak. Pemkot Bandar Lampung awalnya menganggarkan pembangunan tahap pertama dengan budget Rp3 miliar. Namun karena kurang, anggaran yang dikucurkan bertambah menjadi Rp5 miliar.
Rencana awal pembangunan ini ditarget selesai pada pertengahan tahun 2024 dengan total anggaran sebesar Rp8 miliar.